Selain karena serangan Intanon, kesalahan demi kesalahan sendiri mulai membanjiri pukulan Gregoria hingga dia berbalik tertinggal menjadi 8-10.
Kendati dalam posisi tertinggal, Juara Dunia Junior 2017 itu tidak berputus asa.
Gregoria terus menempel perolehan skor Intanon. Kejar-mengejar angka terus terjadi hingga kedudukan menjadi 14-14.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Menanti Duel Hafiz/Gloria Vs Penguasa Ganda Campuran
Setelah poin itu, Gregoria sempat kembali beberapa kali membuat kesalahan sendiri, dimana pukulannya keluar dari garis batas lapangan pertandingan.
Pemain 20 tahun itu tertinggal 14-16. Namun demikian, di titik inilah rupanya kebangkitan Gregoria dimulai.
Serangan dan placing halusnya berhasil membuat Intanon tak berkutik dan membuatnya membalikan keadaan menjadi 17-16.
Penampilan Gregoria semakin impresif tatkala deception yang dilancarkannya beberapa kali menghasilkan poin.
Smash tajam yang dilancarkannya pun tak mampu dikembalikan Intanon hingga berhasil meraih game point 20-16.
Sempat kehilangan dua poin beruntun, Gregoria akhirnya berhasil mengamankan gim kesatu setelah smash lurus ke arah backhand Intanon gagal dikembalikan oleh Intanon.