Find Us On Social Media :

Dicoret dari Pelatnas, Pemain Tunggal Putra Malaysia Ini Pertanyakan Sistem Kepelatihan BAM

Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Soong Joo Ven.

Sebab, menurut Soong, BAM tidak memberikannya waktu lebih untuk membuktikan diri di panggung kompetisi internasional setelah dirinya sempat dibekap cedera selama kurang lebih dua bulan pada tahun lalu.

"Mereka (BAM -red) membuat keputusan itu berdasarkan KPI (Key Performance Indicators) saya selama tahun 2019. Tapi saya sendiri juga penasaran apakah mereka paham bahwa saya sempat cedera sampai harus rehat dua bulan tahun lalu," kata dia.

"Saya merasa tidak banyak diberikan kesempatan untuk tampil di turnamen yang cukup untuk mengejar target KPI saya sendiri. Tahun lalu saya hanya ikut 13 turnamen, sedangkan teman-teman saya lainnya ikut 17 sampai 20 turnamen," ucap Soong lagi.

Baca Juga: Malaysia Masters 2020 - Gregoria Mariska Dilarang Kembali Kecolongan saat Hadapi Ratchanok Intanon

Soong Joo Ven saat ini bisa terbilang lebih senior dari salah satu tunggal putra Malaysia lainnya, Lee Zii Jia, yang kini bertengger di peringkat 14 dunia.

Meski kini namanya lebih meredup ketimbang Lee Zii Jia, Soong Joo Ven sendiri sebenarnya termasuk salah satu nama yang bersinar di level junior.

Salah satu karier terbaiknya adalah meraih medali perak pada Kejuaraan Asia 2012. Saat itu, pemain 24 tahun tersebut harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Kento Momota (Jepang) dengan skor 13-21, 20-22.

Soong Joo Ven juga menjadi salah satu pemain yang sukses mengantarkan Malaysia meraih Piala Suhandinata 2011.

Namun sejak naik kelas ke level senior, prestasi manis Soong Joo Ven di level junior seolah menguap.

Soong Joo Ven sendiri menyadari sepenuhnya fakta tersebut.

Dia pun lantas mempertanyakan sistem kepelatihan BAM yang sudah seringkali mengalami hal demikian.

Baca Juga: Leo/Daniel dan Indah Cahya Sari Jamil Dinilai BWF sebagai Pemain Berprospek Tinggi

"Saya merasa lambat sekali saat berusaha memperbaiki peringkat saya. Saya benar-benar berharap mampu melesat ke peringkat lebih baik dengan lebih cepat," kata Soong.

"Saya tidak tau ya apa ini hanya saya saja atau ini memang sebuah masalah yang ada di sistem pembinaan dan kepelatihan kami,"

"Namun, kalau mau melihat riwayat di BAM, kami memiliki banyak pemain yang bersinar di level junior tetapi kemudian justru hilang arah saat mengalami transisi ke level senior,"

"Mungkin, ini adalah pertanyaan yang patut dilayangkan ke BAM," imbuhnya.

Untuk diketahui, salah satu nama yang juga terdepak dari pelatnas BAM tahun ini adalah Teo Ee Yi.

Pemain ganda putra tersebut juga merupakan rekan satu angkatan Soong yang mana pada karier juniornya Teo juga termasuk sebagai salah satu pemain ganda putra yang cukup mentereng dan meraih gelar Juara Dunia Junior 2011.

(*)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mou ingin VAR diganti namanya. . #tottenham #mourinho #ligainggris #premierleague #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on