"Makanya aya tertarik untuk mempelajarinya dan bahkan bercita-cita menjadi penari flanco profesional," imbuhnya.
Adapun ketertarikan Marin terhadap tarian Framenco berlangsung cukup lama, yakni hingga dirinya menginjak usia 12 tahun.
Setelah itu, barulah dirinya diperkenalkan kepada olahraga bulu tangkis yang ditekuninya hingga sekarang.
"Saya menekuni tarian Flamenco sampai usia 12 tahun. Setelah itu, saya merasa bahwa saya harus fokus sama pendidikan saya sendiri," ujarnya.
"Tapi kemudian teman saya memperkenalkan saya dengan bulu tangkis, dan saya tertarik untuk mencobanya," kata Marin lagi.
Perkenalan itu pun berlanjut dan akhirnya menimbulkan rasa cinta di dalam diri Marin.
Sejak pertama kali bersentuhan dengan dunia olahraga tepok bulu tersebut, dia selalu rajin berlatih untuk mengasah kemampuannya.
Marin pun mengakui bahwa pada akhirnya dirinya lebih menikmati menggenggam raket dibandingkan dengan menari flamenco.