SportFEAT.COM- Mantan penggawa Timnas Italia Marco Materazzi kecewa dengan rakyat Italia atas insiden dirinya dengan Zidane di Final Piala Dunia 2006.
Final Piala Dunia 2006 memnag sudah berlalu selama 14 tahun lamanya, namun peristiwa yang terjadi di dalamnya akan selalumenjadi kenangan.
Final yang mempertemukan Italia dengan Prancis tersebut berakhir 1-1 dalam waktu normal berkat sontekan gol Zidane dari titik putih (7') dan sundulan dari Materazzi (19').
Meski begitu akhirnya Italia lah yang keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2006 setelah berhasil menumbangkan Prancis lewat drama adu penalti.
Dimana saat itu David Trezeguet menjadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi penalti tersebut.
Baca Juga: Tidak Ada Izin Dari Pemerintah Setempat, Seri MotoGP Belanda Terancam Diundur ?
Kemenangan Italia tersebut ternyata tidak sepenuhnya menjadi sukacita bagi rakyat Italia, penyebabnya adalah adanya sebuah insiden.
Insiden yang terjadi kala itu melibatkan Zinedine Zidane dan juga Marco Materazzi yag berujung pada kartu merah untuk kapten Timnas Prancis tersebut akibat menanduk dada Materazzi.
Dikisahkan oleh Materazzi bahwa semenjak insiden tersebut dirinya menjadi figur yang dibenci oleh rakyat Italia.
"Zidane dibela seluruh Prancis tetapi saya justru seperti dibunuh rekan satu negara sendiri," ujar Materazzi dilansir SportFEAT.COM dari Goal.
Baca Juga: Bukan karena Hoki, Ini Alasan Anders Antonsen Selalu Kenakan Headband di Pertandingan
Materazzi sendiri justru menganggap warga Italia yang membencinya itu bukanlah warga Italia sejati.
Sebab menurutnya dirinya telah berjasa mengharumkan nama Italia di kancah dunia dengan membawa negaranya tersebut menjadi kampiun Piala Dunia.
Bukannya menyesal, Materazzi justru menganggap reaksi dari Zidane adalah berlebihan.
"Saya mengatakan beberapa hal bodoh yang seharusnya tidak memicu reaksi seperti itu," ucap eks pemain Inter Milan itu.
"Di lapangan apapun di Roma, Napoli, Milan atau Paris, Anda mendengar hal-hal yang jauh lebih buruk," ujar Materazzi.
Baca Juga: Petarung Veteran Ini Sebut UFC Sengaja Lindungi Khabib Nurmagomedov Biar Tidak Kalah
Materazzi juga memberikan klarifikasi bahwa sebenarnya yang dia katakan bukanlah hinaan untuk Ibu Zidane melainkan untuk saudara perempuannya.
"Saya berbicara tentang saudara perempuannya, bukan ibunya seperti yang dilaporkan beberapa surat kabar,"
"Ibu saya meninggal ketika berusia 15 tahun, jadi saya tidak akan pernah begitu merendahkannya," tutup Materazzi.
(*)