SportFEAT.COM- Adriano Galiani mengatakan bahwa dirinya punya dua penyesalan selama menjabat sebagai CEO di AC Milan.
AC Milan sebelum diambil alih oleh perusahaan asal China, tim ini pernah memiliki CO bernama Adriano Galliani.
Adriano Galliani sendiri saat ini menjabat sebagai direktur di salah satu klub Serie B milik Silvio Berluscono yaitu Monza.
Selama menjabat sebagai CEO AC Milan Adriano Galliani pastinya pernah merasakan momen suka maupun duka di sana.
Baca Juga: Enam Tahun Tak Main tapi Punya 2 Kartu Merah, Pemilik Rekor Aneh di Inter Milan Resmi Hengkang
Dari sekian banyak momen kurang menyenangkan selama berada di AC Milan, Galliani sebut ada dua hal yang memnuat ia menyesal hingga saat ini.
Dua hal tersebut adalah kegagalan mendapatkan Carlos Tevez dan yang kedua adalah kehilangan Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic.
"Saya memiliki dua momen penyesalan yang luar biasa, pertama adalah (Carlos) Tevez," ujar Galliani dilansir SportFEAT.COM dari Football Italia.
"Dan saya bahkan masih ingat tanggalnya, 12 Januari 2012,"
"Yang berikutnya adalah perjualan Ibrahimovic dan Thiago Silva, setelah delapan tahun salah satunya kembali ke Milan dan satunya pergi ke Chelsea" ujar Galliani.
Zlatan Ibrahimovic sendiri menang diketahui enam bulan lalu memutuskan kembali ke AC Milan setelah kontraknya bersama LA Galaxy telah habis.
Bahkan baru-baru ini Ibrahimovic telah berhasil memperpanjang kontraknya di AC Milan hingga satu tahun ke depan.
Baca Juga: Kakak dari Gonzalo Higuain Bocorkan Masa Depan Sang Pemain Musim Depan
Sementara itu Thiago Silva setelah kontraknya habis bersama Paris Saint-Germain, dirinya resmi berlabuh ke klub asal Inggris yaitu Chelsea.
Meski mengaku menyesal, Galliani punya satu momen yang lebih menyakitkan dari penyesalan yag telah ia sampaikan
Momen itu adalah ketika AC Milan harus takluk dari Liverpool di partai Final Liga Champions 2004 di Istanbul.
AC Milan yang sempat unggul 3-0, akhirnya berhasil disamakan menjadi 3-3 oleh Liverpool sehingga pertandingan berlanjut ke babak penalti.
Pada babak penalti tersebut Liverpool akhirny yang keluar sebagai pemenangnya.
"Tentu saja semua itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan malam di Istanbul," tutup Galliani.(*)