Namun Barcelona tidak menghendaki hal itu dan bersikeras bahwa klausul khusus milik Messi telah kedaluarsa pada Juni 2020 lalu.
Messi mengungkap bahwa momen berdiskusi dengan keluarganya tentang niat untuk pergi dari Barcelona adalah satu momen yang menyedihkan.
"Ketika saya mengkomunikasikan keinginan saya untuk pergi pada istri dan anak-anak saya, itu adalah sebuah drama yang menyedihkan," ujar Messi, dilansir SportFEAT.com dari Goal International.
"Seluruh keluarga mulai menangis, anak-anak saya tidak ingin meninggalkan (Kota) Barcelona dan tidak mau pindah sekolah," ungkap Messi.
Baca Juga: Surat Terbuka Edwin van der Sar untuk Manchester United Usai Rekrut Donny van de Beek
Salah satu alasan Messi ingin pergi dari klub yang sudah dibelanya selama 20 tahun itu adalah karena ia ingin merasakan tantangan baru. Dan hal tersebut lumrah tentunya.
"Saya melihat lebih jauh ke depan dan saya ingin bersaing di level tertinggi, memenangkan gelar, bersaing di Liga Champions. Entah menang atau kalah, karena memang itu sulit, tapi setidaknya saya ingin bersaing di level itu," ujar Messi.
"Setidaknya bersainglah, dan jangan sampai kami berantakan di tangan Roma, Liverpool, Lisbon, Semua itu membuat saya berpikir tentang keputusan yang ingin saya lakukan," ujar La Pulga.
Baca Juga: Ternyata Sergio Ramos Ingin Lionel Messi Bertahan di Barcelona Gegara Hal Ini
Sayangnya, keinginan Messi untuk merasakan tantangan baru terhalang oleh Presiden klub Josep Maria Bartomeu.
Bahkan Messi mengklaim bahwa Bartomeu telah mengingkari janjinya.
"Saya sudah yakin bebas untuk pergi, presiden selalu bilang akhir musim 2019/20 saya boleh menentukan akan pergi atau bertahan," ujar Messi.
"Tetapi sekarang mereka bersikeras saya tidak bisa lagi karena tidak mengatakannya sebelum 10 Juni. Padahal saat itu kami masih main La Liga karena kompetisi molor akibat pandemi COVID-19," ucapnya kecewa.