SportFEAT.com - Film biopik mantan tunggal putri nomor satu dunia, Saina Nehwal memperoleh rating buruk di situs IMDb, banyak adegan dan cerita dari film tersebut dianggap gagal total.
Film biopik mantan tunggal putri nomor satu dunia asal India, Saina Nehwal telah resmi dirilis tahun ini.
Film Saina Nehwal dirilis pada 26 Maret 2021.
Harapan publik India untuk menyaksikan perjuangan dan kehebatan Saina Nehwal menggebu-nggebu lewat film ini.
Baca Juga: Belum Juga Ketemu Marcus/Kevin, Pelatih China Sudah Kecewa dengan Duo Tiang Listrik
Maklum, Saina Nehwal adalah pemain India pertama yang sukses menyabet medali Olimpiade.
Ia meraihnya pada Olimpiade London 2012.
Tahun-tahun tersebut memang jadi puncak kejayaan Saina Nehwal.
Saina Nehwal juga mendapat tempat di hati para penggemar bulu tangkis Indonesia, karena ia sukses menjuarai Indonesia Open dalam 2 tahun beruntun pada 2009-2010.
Tahun-tahun tersebut adalah tahun di mana tunggal putri China masih sangat dominan.
Tak heran jika Saina yang mampu menembus persaingan ketat kala itu mendapat perhatian lebih dari pengemar bulu tangkis Indonesia.
Baca Juga: Ekspansi Besar-besaran Yonex! Usai Korea dan China, Kini Giliran Tim Bulu Tangkis Malaysia
Meski sudah mulai menunjukkan grafik menurun, penampilan Saina Nehwal masih ditunggu-tunggu oleh publik India.
Tak heran jika film biopik mendapat antusiasme tinggi.
Namun 2 pekan setelah film tersebut rilis, bukan pujian yang didapat untuk kesan dan kesan film tersebut, tetapi justru rating buruk.
Baca Juga: Awas Anthony Ginting, Lee Chong Wei Jadi Pentolan Pasukan Malaysia di Olimpiade Tokyo 2020
Sebagaimana dikutip Sportfeat dari 360Badminton, film biopik Saina Nehwal dianggap gagal total.
Hal itu bahkan dapat tercermin dari voting para reviewers yang telah menyaksikan film tersebut.
Melansir dari situs IMDb, film Biopik Saina Nehwal cuma diberi rating 2,6 dari skala 10 yang divoting 667 suara.
Beberapa penonton bahkan berkomentar bahwa film tersebut dianggap gagal karena akting pemain dan jalan cerita yang disuguhkan sama sekali tak mengenakkan.
"Tidak ada cerita, tidak ada dialog (yang bagus), tidak ada kemampuan akting, hanya akting yang berlebihan. Lebih baik menonton Saina Nehwal bermain bulu tangkis langsung, alih-alih menonton film yang terlalu heboh dan membosankan ini," tulis salah seorang reviewers.
Film yang mengangkat cerita tentang atlet bulu tangkis sejatinya juga beberapa tahun lalu pernah dirilis di Indonesia, yakni film Susy Susanti - Love All.
Film yang dirilis pada 2019 itu mengisahkan perjuangan Susy Susanti dalam menekuni bulu tangkis sejak kecil hingga meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Berbeda dengan film Saina, film Susy Susanti mendapat respons positif.
Rating di IMDb film Susy Susanti adalah 7,5/10 dari 205 voting.