“Proposal Indonesia dan Maladewa telah didukung oleh Badminton Asia, Asosiasi Bulu Tangkis Korea dan Asosiasi Bulu Tangkis Taiwan, untuk mengubah aturan sistem penilaian,” ungkap Hoyer dilansir SportFEAT.com dari The Star.
“Ini adalah sesuatu yang telah saya kerjakan dengan erat dan merupakan bagian dari visi saya untuk membuat bulu tangkis lebih menarik karena kami ingin meningkatkan nilai hiburan bagi para pemangku kepentingan dan penggemar.”
Baca Juga: Eks Ganda Putri Pelatnas Beberkan Kendala usai Putuskan Main di Sektor Ganda Campuran
Lebih lanjut, Presiden BWF itu mengakui kesalahannya saat format skor 5x11 gagal disepakati pada tahun 2018.
Hal tersebut lantaran, waktu yang mepet dengan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Para atlet tentu membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan format skor baru yang akhirnya membuat format skor 2x21 masih digunakan.
Baca Juga: Fitriani Akhirnya Turun Gunung! 17 Amunisi Indonesia Siap Meluncur ke Singapore Open 2021
“Terakhir kali ini diajukan pada tahun 2018, hal itu beresonansi dengan sebagian besar anggota kami.”
“Sayangnya, mereka tidak memberikan dukungan mayoritas dua pertiga yang disyaratkan.”
“Kami mengakui waktunya tidak tepat saat itu, tapi saya senang melihat ini didorong oleh para anggota sekali lagi.”