Find Us On Social Media :

Bermula dari Vinales, Kekacauan di Tim Yamaha Terus Membesar, SRT yang Paling Pedih

Pembalap Petronas Yamaha, Valentino Rossi crash di MotoGP Portugal 2021, Minggu (18/4/2021).

SportFEAT.com - Kekacauan di tim Yamaha pada MotoGP 2021 semakin membesar seiring dengan keputusan Petronas berpisah dengan SRT (Sepang Racing Team).

Kacau dan gaduh, mungkin dua kata yang paling tepat menggambarkan situasi Yamaha di MotoGP 2021 saat ini.

Bermula dari keputusan mengejutkan Maverick Vinales yang mengakhiri kontraknya lebih cepat satu tahun dengan Monster Energy Yamaha, kini efek dominonya semakin terasa.

Setelah Maverick Vinales memutuskan hengkang mulai musim depan, tim balap Vinales di WSSP300 juga pilih cerai dari pabrikan Iwata itu.

Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Maverick Vinales Kemungkinan Bakal Sulit Diterima Yamaha Lagi

Kepergian Maverick Vinales dari Monster Energy Yamaha juga tampak tidak baik-baik saja.

Keretakan hubungan Vinales dan tim Yamaha semakin terendus dengan berbagai komentar pembalap 26 tahun itu yang mengindikasikan ia tak nyaman dengan cara kerja timnya.

Vinales pernah berujar bahwa ia seakan dipaksa menggunakan settingan motor yang tidak sesuai dengan gaya balapnya dan justru merujuk pada Fabio Quartararo yang paling cepat dan kuat di timnya.

Ayah Maverick Vinales, Angel Vinales bahkan bilang bahwa motor Yamaha sekarang hanya dibuat untuk Fabio Quartararo.

Lebih dari itu, kini situasi kedua belah pihak semakin memanas setelah aksi Vinales di GP Styria pekan lalu yang dinilai Yamaha secara sengaja ingin membuat mesin motornya rusak.

Baca Juga: Makin Panas! Yamaha Larang Maverick Vinales Ngaspal di MotoGP Austria 2021, Ini Alasannya

Efek keputusan hengkangnya Vinales sendiri sebenarnya sudah cukup membuat Yamaha kalang kabut.

Dengan perginya Vinales, Monster Energy Yamaha lantas menarik Franco Morbidelli dari tim satelit Petronas Yamaha SRT mulai tahun depan.

Di sinilah kemalangan SRT dimulai.

Tim balap pimpinan Razlan Razali itu kini harus mencari pembalap baru, tak hanya satu tetapi dua pembalap sekaligus.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Ganda Putri Korea Selatan Soal Umpatan Chen Qing Chen

Pasalnya, selain ditinggal Franco Morbidelli, SRT juga akan kehilangan Valentino Rossi yang belum lama ini mengumumkan pensiun.

SRT sempat dirumorkan mau memboyong pembalap Moto2 berbakat Raul Fernandez. Beberapa kali pertemuan bahkan sudah dilakukan dengan manajer Fernandez. Namun apa daya, rider 21 tahun itu langsung 'disegel' KTM dengan menariknya ke KTM Tech3.

Bagai luka ditabur garam, kepedihan SRT semakin menjadi setelah kini Petronas juga memutuskan untuk mengakhiri kerja sama mereka.

Raksasa minyak Malaysia itu berhenti menjadi sponsor utama SRT mulai MotoGP 2022.

Melihat ketidakseimbangan finansial ini, SRT pun harus rela melepaskan proyek mereka di Moto2 dan Moto3.

Tidak berhenti di situ, pada MotoGP 2022, SRT juga kemungkinan 'hanya' akan mendapat motor spesifikasi lawas dari pabrikan Yamaha.

Padahal, SRT yang debut di MotoGP 2019 lalu sejatinya menjadi tim yang mengejutkan.

Filosofi mereka sebagai tim pengorbit pembalap muda berbakat benar terwujud melalui kemunculan Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.

Namun kini, Razlan Razali harus putar otak lebih kencang demi menyelamatkan proyek mereka di MotoGP. Apalagi, tak banyak opsi nama-nama pembalap muda yang bisa diincar untuk musim depan.

Baca Juga: Video Aksi Maverick Vinales Diduga Sengaja Rusak Mesin Yamaha, Valentino Rossi Yakin Ada Pemicunya