SportFEAT.COM - Pebulu tangkis ganda campuran Malaysia, Goh Liu Ying mengungkapkan unek-uneknya usai ditinggal Chan Peng Soon.
Berakhir sudah era ganda campuran terbaik Malaysia Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying.
Keduanya sepakat mengakhiri kerja sama yang telah terjalin selama kurang lebih 13 tahun.
Chang Peng Soon dan Goh Liu Ying sepakat berpisah mulai awal pekan ini.
Baca Juga: Carolina Marin Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, 2 Tunggal Putri Top Dunia Resmi Absen
Chang Peng Soon, pemain yang kini telah menginjak usia 34 tahun secara mengejutkan mengumumkan diri kembali ke pangkuan BAM.
Hal itu juga telah diiyakan oleh pihak federasi badminton Negeri Jiran tersebut.
Chan Peng Soon mempunyai alasan khusus mengapa dirinya memutuskan balik kucing ke BAM.
Selain demi mengamankan peluang bertanding di Olimpiade Paris 2024 mendatang, Chan Peng Soon mengembang misi mulia.
Ia ingin membimbing para pemain muda sebagai bentuk balasa budi kepada BAM yang kembali memanggilnya.
“Sebagai pemain dengan banyak pengalaman, saya berharap bisa menjadi panutan bagi mereka,” tutur Chan Peng Soon, dikutip SportFeat dari The Star.
“Saya berharap kehadiran saya dapat membantu memacu mereka dan tidak mudah menyerah, betapapun sulitnya itu,” tambahnya.
Baca Juga: Bendera Merah Putih Bisa Berkibar Lagi Lebih Cepat, Sanksi WADA kepada LADI Segera Dicabut
Di sisi lain, nasib berbeda justru dialami Goh Liu Ying.
Pebulu tangkis berparas cantik itu justru dilema dengan situasi yang dialaminya saat ini.
Goh Liu Ying masih bingung menentukan masa depannya, apakah lanjut atau pensiun.
Sekadar informasi, Goh Liu Ying saat ini telah menginjak usia 32 tahun.
"Banyak orang bertanya apakah Liu Ying telah menggantung raket. Sebenarnya, saya bertanya-tanya pertanyaan yang sama di hati saya," tulis Goh Liu Ying, dalam Facebook pribadinya.
"Sayangnya belum ada jawaban. Beri Liu Ying waktu. Terima kasih untuk semua atas dukungan Anda selama ini," lanjut tulisan itu, dikutip dari Harian Metro.
Bagi Goh Liu Ying, Chan Peng Soon merupakan pasangan terbaik selama berkarier di dunia bulu tangkis.
Pencapaian terbaik pasangan ranking delapan dunia itu adalah meraih medali perak Olimpiade Rio 2016.
Saat itu, Chan/Goh harus mengakui keunggulan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di partai final.
Sementara itu, BWF World Tour Finals 2021 menjadi turnamen resmi terakhir mereka selama dipasangkan.
Di turnamen tersebut, Chan/Goh berhasil menembus babak semifinal sebelum dikalahkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).