"Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kita hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," ujarnya.
Baca Juga: China Resmi Gaet 3 Eks Pelatih Korea Selatan Bertangan Dingin
Dengan diberhentikannya audisi umum tersebut, banyak pihak yang menyayangkan.
Bahkan, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti, pun turut angkat bicara.
Menurut salah satu legenda hidup bulu tangkis Indonesia itu, berhentinya penyelenggaraan audisi umum beasiswa bulu tangkis tersebut bisa menjadi kerugian besar bagi Indonesia.
Baca Juga: Hasil Chinese Taipei Open 2019 - Chou Tien Chen Selamatkan Wajah Tuan Rumah
Bahkan, peraih medali emas Olimpiade 1992 itu menyebut bahwa hal tersebut bisa memutus satu generasi bulu tangkis di Indonesia.
"Pastinya bakat-bakat yang terjaring tidak akan sebanyak seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya," ujar Susy dikutip SportFEAT.com dari laman Kompas.
"Hal ini sebetulnya mereka hanya melihat di "atas" nya saja. Tetapi jika, di bawah (pembinaan usia dini) itu kosong maka akibatnya bisa sampai putus satu generasi," imbuhnya.
Baca Juga: Bianca Andreescu, Juara US Open 2019 yang Punya Jimat Unik nan Trendi
Susy Susanti pun menilai bahwa jika audisi umum bulu tangkis benar-benar berhenti secara permanen, dalam kurun waktu 10 tahun ke depan Indonesia mungkin bakal kesulitan mencari pebulu tangkis level dunia.
"Jika itu terjadi, kira-kira dalam kurun waktu 10 tahun, kita masih kesulitan untuk mencapai level atas lagi," ucap Susy.
"Ini bulu tangkis loh, ini olahraga, bukan hal yang negatif, kenapa tidak didukung? Apalagi, ini bisa menghadirkan prestasi untuk bangsa," kata dia lagi.
Baca Juga: Bagi Liliyana Natsir, Ada Sedih dan Senang pada Olimpiade Beijing 2008
PB Djarum sendiri masih belum menentukan apakah pemberhentian audisi umum beasiswa bulu tangkis akan bersifat permanen atau sementara.
Namun yang jelas, audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum pada 2019 masih akan bergulir sampai edisi penutup di Kudus, Jawa Tengah, pada akhir 2019 nanti.
Source | : | Kompas,PB Djarum |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |