Baca Juga: Bagi Liliyana Natsir, Ada Sedih dan Senang pada Olimpiade Beijing 2008
Baca Juga: Bianca Andreescu, Juara US Open 2019 yang Punya Jimat Unik nan Trendi
Baca Juga: Gara-gara Jadi Fan Valentino Rossi, Pembalap F1 Ini 'Dikeroyok'
Pemain 32 tahun asal Palembang itu menyatakan bahwa penyelenggaraan audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum memiliki tujuan mencari bibit-bibit unggul pebulu tangkis dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ahsan yang belum lama ini meraih gelar Juara Dunia 2019 bersama Hendra Setiawan menyebut bahwa pihak yang melarang audisi tersebut diharapkan mampu memberi solusi.
Baca Juga: China Resmi Gaet 3 Eks Pelatih Korea Selatan Bertangan Dingin
"Mungkin bagi pihak yang melarang, harus memberikan solusi, bisa mencarikan sponsor serupa seperti Djarum," ujar Ahsan, dikutip SportFEAT.com dari laman Kompas.
"Sekarang kalau nggak ada lagi audisi, mungkin bakat-bakat di daerah bisa nggak tahu mau ke mana. Bisa jadi nggak tersaring atau tidak terpantau," imbuhnya.
Sementara itu, Ahsan sendiri menyebut bahwa PB Djarum atau Djarum Foundation dan rokok Djarum adalah dua hal yang berbeda.
Baca Juga: Rahasia Chemistry Duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang Wajib Jadi Panutan
Selama ini, Ahsan menilai bahw aPB Djarum benar-benar hanya fokus dalam akivitas pembinaan atlet bulu tangkis.
Bahkan, PB Djarum menerapkan pelarangan keras terhadap aktivitas merokok bagi seluruh atlet yang dibina.
Salah satu akibat jika ada atlet yang ketahuan merokok adalah dikeluarkan dari klub yang bermarkas di Kudus tersebut.
"Namanya atlet, pastinya harus sehatlah. Kalau saya lihat, Djarum itu murni membantu pembibitan atlet," kata Ahsan lagi.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |