"Semoga saya tak kesakitan lagi ketika duduk dan bisa berjalan bahkan bermain ski dan golf lagi," ujarnya saat itu.
"Ini merupakan langkah yang terbaik. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa sakit ini," tutur Gabriel Batistuta memungkasi.
Nama Gabriel Batistuta memang begitu melegenda bagi pencinta sepak bola, terutama bagi generasi 90-an.
Pasalnya nama Batistuta turut meroket bersamaan dengan pamor Liga Italia yang tengah bersinar pada saat itu.
Baca Juga: Liga 1 2019 -Di Balik Hormat Persija Jakarta pada Bali United, Tersimpan Ancaman
Awal karier Gabriel Batistuta sendiri dimulai di Argentina dengan memperkuat Newell's Old Boys, River Plate, dan Boca Juniors, dalam kesempatan yang berbeda.
Setelah tiga musim berkutat di Negeri Tango, Batistuta pun mencoba peruntungan dengan merantau ke Italia dengan bergabung di Fiorentina.
Walau melegenda bersama Fiorentina dalam sembilan tahun masa pengabdiannya (1991-2000, tetapi Batistuta baru bisa mencicipi scudetto kala pindah ke AS Roma.
Pada musim perdananya memperkuat Serigala Ibu Kota, Gabriel Batistuta langsung menjadi bagian dari sejarah AS Roma menjuarai Liga Italia 2000/01.
Gelar itu pun menjadi satu diantara dua trofi liga yang pernah dimenang Batistuta sepanjang kariernya sebagai pesepak bola.
Trofi liga pertama yang dimenangi Gabriel Batistuta sendiri terjadi pada 1990 saat membawa River Plate menjadi juara Liga Argentina 1990.
Sedangkan di level internasional, Batistuta telah membawa Argentina dua kali menjadi juara Copa America (1990/91 dan 1992/93) dan sekali kampiun Piala Konfederasi (1992).
Gabriel Batistuta pun pernah tercatat sebagai top scorer sepanjang masa Albiceleste dengan koleksi 54 gol dari 77 penampilan.
Akan tetapi, catatan itu sudah dipatahkan oleh Lionel Messi dengan 68 gol dari 135 caps bersama Timnas Argentina.
Source | : | marca.com,transfermarkt.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |