Lalu, pengalaman seksual sesama jenisnya pertama kali dengan teman yang bukan pemain rugby saat berumur 18 tahun. Pengalaman itu sempat membuatnya tertekan.
"Ketakutan terbesar saya adalah mereka akan mengetahui tentang saya dan mengira saya tertarik pada mereka sehingga akan menolak saya,” tutur Thomas.
Medio 2002, ia tercatat pernah menikahi seorang teman masa kecilnya, Jemma.
Baca Juga: Debut 2 Pemain Impor Beri Kemenangan Penting Persebaya Surabaya
Namun, pernikahan yang ia arungi tersebut hanya bertahan selama 6 tahun, di mana selama kurun waktu tersebut mantan istrinya itu mengalami keguguran sebanyak tiga kali.
Di tahun 2008, istrinya menggugat cerai pria yang juga atlet triatlon tersebut lantaran pengakuan terlarangnya tentang orientasi seksual yang ia punya.
Dilansir SportFEAT.com dari laman The Sun, Thomas sebenarnya tidak ingin menceritakan tentang kondisi yang ia alami sekarang. Ia tidak ingin membuat hancur hati kedua orang tuanya.
“Saya tidak akan pernah memiliki saat itu untuk duduk bersama mereka dan dapat menjelaskan kepada mereka mengapa putra mereka akan baik-baik saja,"
"dan akan dapat menjalani ini dan menjalani kehidupan yang normal dan sehat," ucap Thomas.
Gareth Thomas mengatakan bahwa ia tidak akan mengungkapkan diagnosis HIV-nya jika sebuah surat kabar tidak mengancam untuk menerbitkannya.
Dengan kondisinya saat ini, sebenarnya dia berpikir untuk mengakhiri hidup.
"Bagi saya, ingin mati hanyalah pemikiran alami dan terasa seperti jalan keluar yang lebih mudah, tetapi Anda harus menghadapi banyak hal," ucap Thomas melanjutkan.
"Dan memiliki sistem pendukung yang kuat dan kekuatan pribadi serta pengalaman mengatasi emosi itu membuat saya melewatinya," tambahnya.
Thomas, yang telah memenangkan lebih dari 100 caps bersama timnas Wales tersebut mengakui banyak orang hidup dalam ketakutan dan malu karena memiliki HIV.
Namun, ia enggan menyerah dan menolak menjadi salah satu dari mereka yang ketakutan dan malu.
Bahkan, dia mengajak orang-orang yang mengidap HIV untuk mematahkan stigma tersebut untuk selamanya.
"Aku berbicara karena aku ingin membantu orang lain dan membuat perbedaan." ungkap Thomas.
Baca Juga: Meski Menang, Pelatih Perseru Badak Lampung Akui Sempat Kesulitan
Pria yang lahir tanggal 25 Juli 1974 itu mengakui baru mengetahui jika dia mengidap penyakit HIV setelah melakukan tes darah rutin di sebuah rumah sakit di Cardif, Wales.
Ketika dokter menyampaikan kepadanya tentang virus mematikan telah bersarang di tubuhnya tersebut, hatinya seketika hancur lebur.
"Aku langsung berpikir aku akan mati. Aku merasa seperti kereta ekspres menabrakku dengan kecepatan 300 mph. Aku sama sekali tidak mengharapkannya," ucap Thomas menutup
Source | : | News.com.au,The Sun |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |