Menurutnya, lini di bagian tengah timnas U-19 Indonesia pada laga tersebut menjadi kelemahan tersendiri.
"Skor 1-3 ini tentu bukan hasil yang kami harapkan meskipun ini laga uji coba," tutur Fakhri, dikutip SportFEAT.com dari laman resmi PSSI.
"Kami di bawah tekanan terutama pemain tengah yang memberi ruang begitu luas, keleluasaan pada pemain China dan melakukan adaptasi," ujar Fakhri.
Pelatih 54 tahun tersebut sempat melakukan perubahan komposisi pemain usai turun minum.
Baca Juga: Pernah Ditolak, Pangeran Arab Belum Menyerah Beli Manchester United
Laga sempat berjalan di bawah kendali Braif Fatari dan kolega.
Namun, momentum tersebut sirna tatkala pemain di lini belakang Garuda Muda mulai lengah.
"Babak kedua ada sedikit perubahan ketika saya mengganti Beckham. Kami bermain kembali minimal kami mampu pertahankan ritme permainan karena memiliki beberapa kesempatan juga," ujar Fakhri.
"Sayang setelah skor 1-1, kelengahan pemain belakang terhadap servis dan free kick dan satu kesalahan yang dibuat pemain belakang membuat China mudah ciptakan gol," kata dia melanjutkan.
Meski menelan kekalahan, ada secuil catatan positif yang dilihat oleh Fakhir pada laga tersebut.
Baginya, hasil pertandingan melawan China itu menjadi bekal mumpuni dalam membuat keputusan terkait pemilihan skuad pemain terbaik yang bakal diturunkan pada Piala AFC U-19 pada November mendatang.
Source | : | PSSI.org |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |