Dari kacamata Eng Hian, kelemahan Greysia dalam melakukan servis sebenarnya bukan karena dari sisi teknis.
Melainkan dari aspek mental, ketenangan dalam melakukan servis.
"Secara teknis, Apriyani perlu ditingkatkan pertahanannya. Kemudian untuk Greysia adalah meningkatkan ketenangan saat melakukan servis," beber Eng Hian.
"Greysia itu bukan teknik (servis) dia yang salah atau dia tidak bisa melakukan servis. Tapi ketenangan sebelum melakukan servis, itu yang masih harus diperbaiki, jatuhnya ke kesiapan mental," kata dia.
Baca Juga: Jadwal French Open 2019 - Duel Momota-Ginting dan Rematch Final Ganda Putra Edisi Tahun Lalu
Eng Hian pun berencana bakal berkonsultasi dengan psikolog PBSI demi mengembalikan perfroma terbaik Greysia/Apriyani.
Rencananya, akan ada evaluasi besar-besaran baik dari gaya hidup hingga pola latihan di pelatnas Cipayung yang akan diprogram ulang oleh Eng Hian.
"Yang paling utama saat ini adalah mengembalikan pola pikir mereka," tutur Eng Hian.
"Pulang dari sini (Prancis -red) mereka akan saya program untuk back to zero. Semuanya. Dari gaya hidup, pola latihan, dan berbagai hal lainnya akan saya program ulang," pungkasnya.
Sepanjang mengikuti turnamen pada 2019, pencapaian terbaik Greysia/Apriyani sendiri adalah dua kali masuk final dan tiga kali menjadi semifinalis.
Satu final berhasil diakhiri dengan gelar juara yakni pada turnamen India Open 2019.
Sedangkan satu final lainnya, Malaysia Masters 2019, harus berakhir dengan titel runner-up.
(*)
Baca Juga: Rekap French Open 2019 - Shesar Menang Telak, Fitriani Nyaris Petik Kemenangan
View this post on InstagramPada tahun 2019 ini, Neymar lebih sering mengalami cedera daripada berlaga. . #neymar #psg
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |