SportFEAT.COM - Kekalahan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memunculkan satu evaluasi dari asisten pelatih ganda campuran Indonesia, Vita Marissa.
Langkah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti pada gelaran turnamen Hong Kong Open 2019 suydah terhenti.
Pasangan ganda campuran unggulan ketujuh tersebut di luar dugaan tersisih di babak kedua Hong Kong Open 2019.
Kekalahan Praveen/Melati pun terjadi setelah mereka ditundukkan pasangan non-unggulan asal Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo.
Pada laga tersebut, Praveen/Melati menelan kekalahan dalam pertarungan tiga gim dengan skor 21-13, 19-21, 16-21.
Hasil tersebut jelas cukup mengejutkan.
Selain karena Praveen/Melati lebih diunggulkan, mereka pun tengah dalam momentum positif yakni menjuarai dua gelar secara beruntun, Denmark Open 2019 dan French Open 2019.
Vita Marissa selaku asisten pelatih ganda campuran PP PBSI yang juga sekaligus mendampingi Praveen/Melati pada Hong Kong Open 2019 kali ini pun punya beberapa catatan terkait performa anak didiknya tersebut.
Eks partner Flandy Limpele itu menuturkan bahwa salah satu hal yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Praveen/Melati adalah konsistensi mereka di lapangan sat bertanding.
"Dari awal sudah diingatkan untuk tetap fokus, jangan kendur. Tapi saat di lapangan, keinginan menang dan konsentrasi itu tergantung dari pemainnya sendiri," ujar Vita dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Secara teknik, Praveen/melati memang bisa terbilang sudah memiliki bekal mumpuni.
Skill individual mereka di lapangan pun bersanding dengan para pemain kelas dunia.
Namun, jika persoalannya ada di masalah non-teknis, menurut Vita hal itu lagi-lagi kuncinya ada di pemain itu sendiri.
"Kalau kalah teknik mungkin bisa diperbaiki. Tapi daya juang, konsentrasi dan keinginan nggak mau kalah, datang dari individu atletnya masing-masing," tukasnya.
Dengan kalahnya Praveen/Melati, maka tuntas sudah rangkaian turnamen World Tour reguler mereka tahun ini.
Berikutnya, ganda campuran yang kini bertengger di peringkat enam dunia tersebut bakal mempersiapkan diri menuju BWF World Tour Finals, di Guangzhou, Desember mendatang.
BWF World Tour Finals menjadi salah satu kompetisi terpenting bagi setiap pemain yang lolos menuju turnamen tersebut.
Terlebih, saat ini tengah bergulir periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Praveen/Melati diharapkan mampu tampil pada Olimpiade Tokyo 2020 dan menjadi salah satu tumpuan ganda campuran Indonesia.
"Seharusnya sepanjang perjalanan mereka setahun ini, Praveen/Melati bisa mengevaluasi di mana kesalahan mereka," ucap Vita.
"Semoga di sisa kualifikasi olimpiade, mereka bisa lebih gigih dan lebih konsisten, semua ini kan untuk mereka sendiri," tutupnya.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |