SportFEAT.COM - Kekalahan dari Timnas U-22 Indonesia pada ajang SEA Games 2019 agaknya membawa dampak kurang baik bagi tim Thailand.
Thailand gagal meredam aksi perlawanan timnas U-22 Indonesia pada laga perdana fase penyisihan Grup B SEA Games 2019.
Pada laga yang berlangsung di Rizal Memoriam Stadium, Manila, itu Thailand takluk dari skuad Garuda Muda dengan skor 0-2.
Kekalahan Thailand kala itu cukup mengejutkan mengingat mereka adalah tim juara bertahan pada SEA Games 2019 kali ini.
Meski kemudian skaud Gajah Putih berhasil bangkit di laga kedua, yakni saat mengalahkan Bruner Darussalam dengan skor 7-0, rupanya masih ada hal lain yang membuat cemas para penggawa Thailand.
Dilansir SportFEAT.com dari Doanh Nghiep, skuad arahan Akira Nishino tersebut mengaku sudah kehabisan bensin alias mengalami kelelahan.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Tak Ada Kata Takut bagi Timnas U-22 Indonesia untuk Hadapi Vietnam
Baca Juga: SEA Games 2019 - Hadapi Vietnam, Skuad Beregu Putri Indonesia Turunkan Satu Pasangan Dadakan
Setidaknya ada dua hal yang membuat skuad Thailand merasa sangat lelah meski baru menjalani dua laga.
Dua hal yang dimaksud rupanya adalah cuaca panas di Filipina dan persoalan rumput sintetis di Rizal Memoriam Stadium.
Rumput sintetis memang menjadi salah satu 'lawan' tambahan bagi para pesepak bola.
"Setelah dua laga kemarin, kami semua lelah sekali. Sebagian karena cuaca yang panas di sini dan sebagian lain karena penggunaan rumput sintetis," ujar pemain bertahan Thailand, Sarayut Sompim.
"Setelah melakoni dua laga itu, pelatih kami segera meminta kami untuk istirahat demi mengembalikan kebugaran kami," ucapnya.
Baca Juga: Berita Liga Italia - Kiper Utama Juventus Ternyata Sangat Membenci Koran
Sementara itu, pemain Thailand lainnya, Supachok Sarachat juga mengeluhkan hal yang sama dan merasa sudah sangat lelah menjalani dua laga lalu.
Namun ekspektasi dan harapan yang besar dari masyarakat Negeri Gajah Putih untuk menyabet medali emas dari cabor sepak bola nampaknya menjadi alasan kuat tim Thailand tetap terus bertahan.
"Saya sangat lelah. Pelatih sebenarnya ingin kami istirahat saja, karena kan sebentar lagi ada putaran final Piala Asia U-23," kata Sarachat.
"Namun, harapan para penggemar sepak bola (di Thailand) sangat besar. Jadi mau tidak mau kami harus tetap bertahan dan siap bermain," imbuhnya.
Source | : | Doanh Nghiep |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |