Baca Juga: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Jadi Role Model bagi Ganda Putra Indonesia
Tiga gelar World Tour yang diraih The Daddies berasal dari kemenangan fantastis mereka All England Open 2019, New Zealand Open 2019, BWF World Tour Finals 2019.
Satu tambahan gelar yang menjadikan performa Ahsan/Hendra impresif adalah kemampuan mereka mengantongi medali emas Kejuaraan Dunia 2019.
Sementara itu, tiga gelar juara World Tour lainnya dari ganda putra disumbang oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Swiss Open 2019 dan Korea Open 2019) dan ganda putra muda, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang menjuarai Hyderabad Open 2019.
Nomor selanjutnya yang cukup versatile pada tahun ini adalah ganda campuran.
Sebelumnya, nomor ganda campuran Indonesia sempat dibuat ketar-ketir dengan keputusan Liliyana Natsir dan Debby Susanto yang memilih pensiun pada Januari 2019 lalu.
Persoalan siapa yang bakal mampu melanjutkan tradisi prestasi ganda campuran Indonesia setelah era Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pun menyeruak.
Baca Juga: 3 Pertemuan Anthony Ginting Vs Kento Momota yang Paling Diingat Sepanjang 2019
Nomor ganda campuran Indonesia sebenarnya sudah mulai menampakkan keberadaan mereka pasca-ditinggal Liliyana, melalui Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Kedua pasangan beberapa kali berhasil memijak laga puncak suatu turnamen. Namun mereka masih tertahan untuk meraih gelar juara tahun ini.
Kejutan justru muncul dari pasangan muda, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso. Ganda campuran pratama ini justru di luar dugaan mampu membawa pulang gelar juara Russian Open 2019.
Sinyal positif tersebut berlanjut pada Oktober 2019 lalu, di mana prestasi manis berhasil diukir oleh Praveen/Melati.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |