SportFEAT.COM - Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengungkap fakta ironis di balik berakhirnya karier Jorge Lorenzo di pengujung musim lalu.
Keputusan pensiun yang dibuat Jorge Lorenzo akhir musim lalu ternyata masih banyak mengundang perbincangan.
Mulai dari spekulasi penyebab Lorenzo memutuskan gantung helm hingga masa depan sang pembalap menjadi isu yang hangat untuk dibahas.
Bagaimana tidak, pembalap berjuluk Por Fuera tersebut sering diklaim sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang sejarah yang menyabet lima gelar juara dunia sepanjang kariernya.
Dengan demikian, hilangnya Lorenzo berarti pula kehilangan besar bagi dunia balap motor, khususnya MotoGP.
Masa kejayaan Lorenzo di ajang MotoGP terjadi saat pembalap berjuluk Por Fuera tersebut berseragam Yamaha.
Selama membalap bareng tim berlogo garpu tala tersebut, Lorenzo merebut seluruh gelarnya di kelas utama yang berjumlah 3 buah.
Tak hanya itu, Lorenzo juga sempat membentuk The Dream Team bersama sang ikon MotoGP, Valentino Rossi, selama dua periode, yakni pada musim 2008-2010 serta 2013-2016.
Baca Juga: Hebatnya Jorge Lorenzo, Sudah Gantung Helm tapi Masih Menjadi Rebutan
Namun, siapa sangka bahwa ada cerita menarik di balik perekrutan Lorenzo oleh Yamaha.
Dilansir SportFEAT.com dari Tuttomotoriweb.com, bos Yamaha, Lin Jarvis mengungkap bahwa Lorenzo sejak awal tidak hanya diplot untuk mendampingi Rossi.
Pembalap kelahiran Mallorca tersebut sudah dipersiapkan untuk menggantikan The Doctor jika pensiun.
Seperti diketahui, sekitar tahun 2006 Rossi mulai melakoni tes di bersama Ferrari, yang membuat isu mengenai kepindahannya ke kompetisi Formula 1 berhembus kencang.
"Saat kami merekrutnya, dia adalah seorang amatiran yang belum pernah membalap di MotoGP," ujar Jarvis.
"Kami mempersiapkannya sebagai pembalap pengganti Valentino Rossi, kalau-kalau dia (Rossi) memutuskan pensiun dini dan pindah ke Formula 1," imbuhnya.
Jarvis lantas menegaskan bahwa kehadiran Lorenzo berhasil membuat Rossi tetap bertahan.
Baca Juga: Legenda MotoGP Sebut Yamaha Harus Berani Ambil Risiko Soal Memilih Pembalap
"Sejak awal kami mencari seseorang yang bisa memberi Rossi tantangan baru, sehingga dia tetap bertahan," kata Jarvis.
"Kami melihta Jorge sebagai orang yang keras kepala, baik pada dirinya sendiri atau pada lawannya. Itulah yang menjadikannya sebagai seorang pemenang," imbuhnya.
Manusia berencana, namun Tuhanlah yang menentukan. Didatangkan Yamaha untuk membuat Rossi bertahan, Lorenzo justru pensiun duluan.
"Hidup ini memang aneh. Siapa sangka bahwa Jorge akan pensiun mendahului Valentino? ucap Jarvis memungkasi pernyataannya.
Sepanjang 17 tahun kariernya sebagai pembalap profesional, Lorenzo telah meraih 5 gelar juara dunia serta membukukan 68 kemenangan.
Deretan prestasi tersebut tak pelak membuat Lorenzo berada di jajaran pembalap tersukses sepanjang sejarah MotoGP.
Dirinya pun masih tercatat sebagai satu-satunya pembalap yang bisa memutus dominasi Marc Marquez dengan mencuri satu gelar juara dunia pada musim 2015.
Source | : | tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |