“Saya sudah lupa tentang cedera saya, saya kembali di Vietnam Terbuka September lalu sebelum memenangkan China Terbuka," ucap Marin, dikutip SportFEAT.com dari New Straits Time.
“Saya hanya ingin melakukan yang terbaik dan mendapatkan kembali gairah kompetisi. Inilah yang telah saya lakukan sejak awal."
Lebih lanjut, mantan tunggal putri nomor satu dunia itu saat ini memilih fokus menggeber strategi yang telah ia rancang dengan pelatihnya.
“Saya telah bekerja sangat keras dalam tiga minggu terakhir untuk bermain sebaik mungkin," ucap pebulu tangkis asal Spanyol ini.
"Sekarang saya tidak merasa lelah bahkan setelah demonstrasi panjang, ini baik untuk tubuh saya dan saya sendiri. "
Baca Juga: Hasil Undian Indonesia Masters 2020 - Jalan Terjal bagi Ganda Campuran Indonesia
Carolina Marin menyebutkan bahwa sempat ragu untuk kembali bermain, terutama di pertandingan yang berlangsung lama.
“Terkadang Anda berpikir hari itu tidak berjalan seperti yang Anda inginkan," ujar pebulu tangkis berusia 26 tahun itu.
"Kadang-kadang Anda merasa seperti Anda tidak bisa menjadi pemain sebelumnya, kita semua memiliki hari-hari itu."
"Tetapi saya tidak duduk dan tidak melakukan apa-apa, saya bekerja keras dan itu berhasil, saya bekerja sangat keras," ujarnya menambahkan.
Terlepas dari usaha yang dilakukan Carolina Marin, ia saat ini telah berhasil menyodok ke posisi sepuluh besar ranking dunia.
Jika penampilan yang ia tunjukkan terus konsisten, bukan tak mungkin dirinya kembali menduduki singgasana nomor satu dunia sektor tunggal putri.
Baca Juga: Babak Belur di Malaysia Masters 2020, Tunggal Putra Indonesia Dinilai Belum Konsisten
Source | : | New Straits Times |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |