SportFEAT.COM - Pemain ganda putri Jepang, Nami Matsuyama, mengaku menjadi penggemar berat sosok pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memang menjadi pasangan ganda putra yang layak menjadi panutan.
Sebagai pasangan yang sudah cukup senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sampai saat ini mampu membuktikan bahwa mereka belum habis.
Terbukti dari pencapaian mentereng yang dibukukan pasangan berjuluk The Daddies sepanjang 2019 lalu.
Berkat penampilan menanjak itu, Ahsan/Hendra pun kini bercokol di peringkat dua dunia.
Mereka menjadi satu-satunya pasangan senior di nomor ganda putra yang masih mampu meramaikan jajaran 10 besar dunia.
Baca Juga: Alasan Kuat Takeshi Kamura/Keigo Sonoda Berani Incar Target Muluk pada Olimpiade Tokyo 2020
Tidak heran jika banyak yang mengagumi mereka.
Beberapa pemain ganda putra dunia baik di Indonesia maupun di luar Indonesia juga secara gamblang menyatakan kekaguman mereka kepada The Daddies.
Namun ternyata, kehebatan Ahsan/Hendra ini tak cuma menjadi role model bagi para pemain ganda putra.
Salah satu pemain ganda putri Jepang, Nami Matsuyama, tak ragu menyebut bahwa Ahsan/Hendra sebagai pasangan yang ia kagumi.
Pemain yang berpasangan dengan Chiharu Shida tersebut mengungkap satu alasan besar yang membuat dirinya kagum kepada The Daddies.
Bukan soal prestasi atau predikat legend yang kerap disandang Ahsan/Hendra, melainkan dari aspek skill mereka.
"Baru-baru ini saya suka mengamati pertandingan ganda putra. Dan yang saya amati dan kagumi adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan," ucap Nami Matsuyama.
"Saya melihat mereka bermain di Indonesia (Indonesia Masters 2020) lalu. Saya tertarik sekali melihat permainan mereka,"
"Berbeda sekali dengan kami, tidak ada pergerakan langkah yang tidak berguna dari mereka," imbuhnya.
Baca Juga: Roger Federer Kaget Sumpah Serapahnya Terdengar Hakim Garis saat Bertanding di Australian Open 2020
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memang dikenal memiliki pergerakan yang cukup hemat di lapangan, namun mampu 'mematikan' lawan.
Mereka kerap berhasil meraup poin dari lawan hanya dengan satu-dua kali pukulan.
Serangan yang dibangun Ahsan/Hendra juga terbilang efektif dan tepat sasaran.
Tak heran, banyak yang mengagumi sekaligus menjadikan mereka sebagai panutan.
Apalagi dengan usia yang tak muda lagi, Ahsan (32), Hendra (35), mereka semakin terlihat fantastis lantaran masih mampu menjadi pesaing ketat para ganda putra muda papan atas dunia di era sekarang.
Sampai saat ini Ahsan/Hendra menjadi salah satu kandidat kuat wakil ganda putra Merah Putih yang lolos menuju Olimpiade Tokyo 2020.
(*)
Source | : | badspi.jp |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |