"Saat ini kami lebih menjaga kondisi. tetap mempertahankan badan tidak kelelahan," ucap Mohammad Ahsan, dikutip SportFEAT.com dari BolaSport.
"Saya rasa dengan umur segini, sudah tidak ada lagi (aspek fisik) yang bisa ditingkatin. Jadi, menjaga kondisi dan pola permainan adalah yang terpenting," lanjutnya.
Semenjak penampilannya kembali meroket pada tahun lalu, duet Ahsan/Hendra memang dikenal memiliki gaya bermain yang efektif namun mampu 'mematikan' lawan.
MD final lives up to expectations as Ahsan/Setiawan triumph in Auckland ???? #HSBCBWFbadminton #HSBCRaceToGuangzhou pic.twitter.com/e79Yn3mA6l
— BWF (@bwfmedia) May 5, 2019
Salah satu keahlian mereka adalah mampu mengatur tempo dan tahu kapan harus menyerang dan bertahan.
Namun begitu, tidak jarang mereka juga menampilkan laga-laga yang cukup alot dengan skor-skor yang cukup ketat, yang mana pertandingan seperti ini menguras fisik dan fokus.
Apalagi jika yang mereka hadapi adalah para pasangan ganda putra muda di era sekarang yang amat mengandalkan kecepatan.
Ahsan/Hendra pun mengaku sudah memiliki cara sendiri jika menemui kelalahan, yakni lebih fokus untuk mengatur strategi bermain.
Baca Juga: Ada Nama Indonesia di Balik Kesuksesan Kento Momota dan Yuta Watanabe
"Tidak ada perubahan kalau untuk latihan. kami tetap menjalani program latihan yang sama. Namun, kami yang harus lebih tahu kondisi kami seperti apa," ungkap Ahsan.
"Kalau nanti kelelahan, kami sudah punya cara untuk mengatasi itu. Mungkin nanti fokus kami akan berubah ke strategi ketika kondisi sudah menurun," imbuh pemain asal Palembang itu.
Sampai saat ini, Ahsan/Hendra masih membuktikan diri menjadi salah satu andalan ganda putra Indonesia yang layak disegani.
Pasangan Juara Dunia 2019 itu berhasil tampil apik selama musim kompetisi tahun lalu. Selain menyabetl gelar All England Open 2019, Ahsan/Hendra juga sukses meraih trofi BWF World Tour 2019.
Mereka pun kini bertengger di peringkat kedua dunia dan difavoritkan mampu lolos menuju Olimpiade Tokyo 2020 bersama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang bertengger di peringkat satu dunia.
(*)
Baca Juga: Nova Widianto Berharap 'Penyakit Lama' Praveen/Melati Bisa Segera Hilang
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |