SportFEAT.COM - Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting pada babak pertama All England Open 2020 langsung mendapat evaluasi dari sang pelatih.
Anthony Sinisuka Ginting harus mengubur impiannya pada gelaran All England Open 2020.
Ia gagal melangkah lebih jauh usai langsung tersisih pada babak pertama alias putaran 32 besar All England Open 2020 yang dihelat pada Rabu (11/3/2020).
Anthony Sinisuka Ginting yang tampil dengan predikat tunggal putra unggulan keempat di luar dugaan takluk dari pemain non-unggulan asal Denmark, Rasmus Gemke.
Bahkan, kekalahan Anthony tersebut terjadi dalam permainan straight game alias dua gim langsung dengan skor 14-21, 18-21.
Kekalahan pemain 23 tahun besutan PB SGS PLN Bandung itu pun langsung mendapat sorotan evaluasi dari sang pelatih, Hendry Saputra.
Hendry Saputra mengakui bahwa hasil kekalahan Anthony Ginting pada All England Open 2020 kali ini jelas merupakan hasil yang tidak diharapkan.
Baca Juga: Hasil Lengkap All England Open 2020 - Fajar/Rian Kalah, Indonesia Kirim 4 Amunisi ke Perempat Final
Baca Juga: Hasil All England Open 2020 - Kevin/Marcus Sudahi Perlawanan Wakil China dalam Tempo 23 Menit
Dari kacamata Hendry, penampilan Anthony pada babak pertama turnamen BWF World Tour Super 1000 kemarin sebenarnya tidaklah jelek.
Menurut Hendry, Anthony 'hanya' salah menerapkan pola main.
Tipe main Anthony yang biasanya rally control berubah menjadi ofensif alias menyerang.
Hal itulah yang diamati Hendry sebagai biang keladi penyebab kekalahan Anthony Ginting.
"Untuk (Anthony) Ginting, saya lihat dia mengubah mainnya dari rally control jadi menyerang, karena mau cepat-cepat mematikan lawan. Sehingga banyak melakukan kesalahan dan mati (kehilangan poin -red) sendiri," tutur Hendry Saputra dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Berubahnya pola main yang diterapkan Anthony Ginting justru menjadi bumerang. Ia terlihat terburu-buru dan sering melakukan unforced error.
Anthony sebenarnya nyaris membalikkan keadaan tatkala unggul jauh pada gim kedua dan hampir memaksa terjadinya rubber game.
Namun hal itu urung terjadi setelah Gemke berhasil menyamakan kedudukan dan bahkan menikung perolehan poin Anthony hingga akhirnya menang.
"Itu diulang sampai sama poinnya. Selanjutnya dia hilang fokus dan kepercayaan diri. Bukan karena Ginting jelek mainnya, tapi dari perubahan cara mainnya yang salah. Jadinya rugi," tegas Hendry.
Sementara itu, Anthony Ginting sendiri memang mengaku kehilangan fokus di tengah-tengah pertandingan.
Ketika mendapat momentum, juara Indonesia Masters 2020 itu justru tiba-tiba kehilangan konsentrasi dan sulit untuk mengembalikannya lagi.
"Saya sama sekali tidak puas dengan hasil ini. Ini adalah kelima kalinya saya datang ke sini (All England Open -red) dan saya tidak pernah berhasil lolos dari babak pertama," ungkap Anthony dikutip SportFEAT.com dari Badzine.
"Di pertandingan hari ini (Rabu -red) saya sempat bisa mepet poin dia di gim pertama, tapi tidak tahu kenapa, saya tiba-tiba blank dan tidak bisa fokus lagi," ujar Anthony.
"Sedangkan di gim kedua, saya bisa bermain lebih bagus. Tetapi lagi-lagi entah kenapa saya bisa kehilangan fokus dan sulit untuk mengembalikannya lagi," imbuhnya.
Kalahnya Anthony di babak pertama All England Open 2020 menambah daftar panjang tren negatifnya selama mengikuti ajang bulu tangkis tertua dan prestisius di dunia tersebut.
Sejauh ini, Anthony Ginting belum pernah berhasil lepas dari jeratan babak pertama sepanjang keikutsertaanya pada lima edisi All England Open, dari 2016 hingga 2020.
(*)
Source | : | Badminton Indonesia,Badzine |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |