Namun, bukannya murni gol yang ia cetak, melainkan "gol hantu".
Insiden bermula ketika ada sebuah kemelut, bola liar hasil sepakan Milan Baros coba disergap Petr Cech, kiper Chelsea.
Tapi, di situ ternyata ada Garcia. Dia langsung menyambar bola, meski sempat dihalangi kapten The Blues John Terry.
Saat bola bergulir di garis gawang, William Gallas sukses melakukan sapuan.
Namun, sang pengadil asal Slovakia, Lubos Michael, membuat keputusan kontroversial dengan mengesahkan gol tersebut.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Sebut Skuad AC Milan 2005 Adalah Skuad Impian I Rossoneri
Para pemain Chelsea yang menganggap gol hantu yang dicetak Garcia itu belum melewati garis gawang, lantas berlari ke arah Michael untuk mengajukan protes.
Hal ini wajar dilakukan, sebab gol Garcia itu merupakan satu-satunya gol yang tercipta di dua laga leg semifinal Liverpool vs Chelsea.
"Saya merayakan gol karena sangat percaya bahwa saya melihat bola telah melewati garis gawang. Itu semua terjadi sangat cepat," kata Garcia.
"Lihatlah gerakan saya ketika saya menembak dan pemain-pemain Chelsea saat mencoba menyapu bola.
"Ini hal yang biasa, tapi saya melihat bola telah melewati garis gawang," ungkap Garcia saat itu, dilansir SportFEAT.com dari Four Four Two.
Gol tersebut akhirnya benar-benar berhasil membawa Liverpool ke babak final menantang AC Milan.
Beruntung bagi Liverpool, sebab di gelarang puncak di Istanbul, dewi fortuna masih berpihak kepada mereka.
Sebab di babak pertama final, Liverpool sudah tertinggal 3 gol tanpa balas.
Akan tetapi, gol-gol dari Steven Gerrard, Xabi Alonso dan Vladimir Smicer mengamankan kekalahan dari Rossonerri.
Pertandingan pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Kedua tim tampil lebih berhati-hati di babak ini sehingga tak ada satu pun gol tercipta.
Alhasil laga puncak drama yang dilangsungkan di Attaturk Stadium itu terpaksa dilanjutkan ke babak tos-tosan.
Baca Juga: Bukan Machester City, Inilah Skuad yang Paling Berharga di Liga Inggris
Liverpool benar-benar dikerumuni angin segar kemenangan.
Sebab di babak adu penalti, mereka berhadil mengklaim kemenangan dan mengangkat trofi kelima dengan hasil akhir 3-2.
Sementara itu, Luis Garcia menjadi salah satu pesepak bola Spanyol yang cukup sukses bersama Liverpool.
Bergabung dengan The Reds ketika diboyong dari Barcelona pada 2004, Garcia bertahan tiga musim.
Selain Liga Champions, dirinya sanggup menyumbangkan Piala Super Eropa 2005, Piala FA 2005/2006, serta Community Shield 2006.
15 years ago ...but looks like today !!! Doesn't it ??#championsleague #semifinal #GhostGoal @LFC Thanks to ....
— Luis Garcia (@luchogarcia14) May 3, 2020
Cast :
Joel as Milan Baros
Marko as John Terry
Leo as William Gallas
Luka As Petr Čech pic.twitter.com/W5lypIqdOF
Setelah tiga musim mengabdi untuk tim yang berasal dari Merseyside, Garcia akhirnya memutuskan pulang kampung dan bergabung bersama Atletico Madrid.
Selanjutnya, dia berseragam Racing Santander sebelum pergi lagi ke luar Negeri Matador untuk membela Panathinaikos di Yunani.
Menjalani karier kurang apik di Yunani Garcia pun tercatat kerap bergonta-ganti tim.
Puebla dan UNAM Pumas (Meksiko), Atletico Kolkata (India), serta Central Coast Mariners (Australia) merupakan klub yang pernah dibela Luis Garcia.
Source | : | four four two |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |