Ya, keluar dari MotoGP untuk berkiprah di ajang balap lain seperti World Superbike Championship (WSBK) yang tidak sekompetitif MotoGP.
"Saat memilih tim, selalu ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Bisa tentang uang, lama kontrak dan prospek ke depannya," ucap Stefan Bradl dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.
"Saya bisa membayangkan bahwa WSBK bisa jadi kesempatan (Plan B) bagi mereka," imbuhnya.
Baca Juga: Lihat Jadwal Baru MotoGP 2020, Valentino Rossi Makin Rindukan Motor Yamaha M1
Cal Crutchlow yang sudah berusia cukup senior, 34 tahun, sempat berniat untuk pensiun dini musim lalu.
Sedangkan Nakagami, baru saja sembuh menjalani operasi cedera.
Melihat dari performa keduanya, hasilnya memang lebih bagus Crutchlow untuk beberapa seri balapan MotoGP musim lalu.
Alhasil, banyak yang memprediksi bahwa bisa saja Honda lebih memilih mempertahankan Crutchlow.
Baca Juga: Putra Mike Tyson Tunjukkan Keahlian Tinju yang Tak Kalah Impresif dari Sang Ayah
Namun begitu, ajang WSBK sendiri lebih banyak dihiasi para mantan pembalap MotoGP dan para pembalap senior.
"Pembalap muda umumnya bermimpi masuk ke MotoGp, kalau keadaan tidak membaik barulah beralih ke Superbike, itu bisa jadi Plan B," ucap Bradl.
"Nakagami punya pengalaman di Suzuka, pernah membalap di sana dan pernah pegang motor superbike,"
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |