Sementara itu, hakim setempat, Firaz Hossain, menyatakan bahwa kelima belas pria Bangladesh tersebut dinilai telah melanggar hukum.
"Mereka melanggar aturan penahanan sosial dan pergi pada malam hari. Mereka melanggar jam malam, " kata Hossain, dikutip SportFEAT.com dari AFP.
Di sisi lain, pemilik cafe tempat pesta diadakan, Zahidul Alam, mengatakan walaupun harus membayar denda, dia memahami perasaan pecinta olah raga si kulit bundar itu.
"Saya tidak bisa mengirim mereka pulang karena mereka sangat senang merayakan ulang tahun Messi," kata Alam.
Baca Juga: Bekas Penyerang Real Madrid Rela Ngemis pada Napoli karena Satu Hal
Pemerintah Bangladesh sejatinya telah berangsur-angsur melonggarkan aturan karantina mandiri sejak Maret lalu.
Negara Asia Selatan itu mencatatkan 1.582 kasus kematian akibat pandemi COVID-19 dan lebih dari 122.000 kasus positif.
Namun beberapa pakar menyatakan jumlah tertinggi jauh lebih tinggi lagi.
Terlepas dari itu, sepak bola memang menjadi olah raga paling populer di Bangladesh, meskipun kebanyakan warganya pendukung klub atau pemain dari luar negeri.
Source | : | AFP |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |