SportFEAT.COM - Gestur Fabio Quartararo terlihat kecewa dan lesu setelah harapannya menjadi juara dunia MotoGP 2020 semakin pupus sementara pesaing kuatnya Joan Mir melenggang sebagai juara MotoGP Eropa 2020.
Fabio Quartararo benar-benar tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya pada hasil MotoGP Eropa 2020, Minggu (8/11/2020 kemarin.
Pembalap Petronas Yamaha itu sejatinya sedang berjuang merebut kembali takhta klasemen MotoGP 2020 dari Joan Mir (SuzukI Ecstar).
Namun bukan hasil manis yang ia dapatkan, melainkan justru hasil menyakitkan yang ia rengkuh setelah ia sempat mengalami crash di MotoGP Eropa 2020 dan berakhir finis di posisi ke-18.
Baca Juga: MotoGP Eropa 2020 - Valentino Rossi Semprot Yamaha, Suruh Banyak Belajar pada Suzuki Ecstar
Sementara Joan Mir melenggang sebagai juara dan makin kokoh di klasemen MotoGP 2020.
Hasil ini tentu amat sangat membuat Fabio Quartararo kecewa, yang tergambar jelas dari gestur pembalap 21 tahun itu setelah ia melintasi garis finis.
Saat hendak memasuki paddok Petronas Yamaha, Quartararo pun sempat tertunduk lesu di atas motornya.
Kemudian masih kembali tertunduk lesu saat sudah duduk di dalam paddock.
Heartbreaking scenes to watch! ????
Don't give up @FabioQ20! It's not over until the final flag! ⚔️#EuropeanGP ???????? pic.twitter.com/qnsAJwwyBM
— MotoGP™???? (@MotoGP) November 8, 2020
Mengalami crash dan kian jauh dari impian gelar juara dunia musim ini jelas menjadi penderitaan bertubi baginya.
"Ini sangat menyakitkan sekali bagi saya dan ini juga menyakitkan melihat konsekuensi yang harus kami tanggung dengan motor yang banyak mengalami masalah," ungkap Fabio Quartararo dikutip SportFEAT dari Autosport.
"Saya tidak menyukai performa saya musim ini," katanya soal performa yang inkonsisten sejauh ini.
Baca Juga: Valentino Rossi Ungkap Biang Kerok Kegagalannya di MotoGP Eropa 2020: Ada yang Tidak Beres!
Fabio Quartararo sebenarnya membuka musim MotoGP 2020 dengan manis setelah ia menjuarai dua seri beruntun di Spanyol.
Ia juga bertahan memimpin klasemen MotoGP 2020 hingga pertengahan musim.
Namun penampilan pembalap asal Prancis itu mulai menunjukkan pasang surut, sering finis di barisan tengah dan belakang bahkan sekalipun ia start dari pole position.
Di sisi lain, Fabio Quartararo juga menyoroti betapa anehnya jalannya kompetisi musim ini.
Sebab, performa pembalap yang naik turun pun masih sempat memuncaki klasemen, dan itu agaknya membuat Fabio sempat terus dielu-elukan sebagai juara dunia.
Sebagai contoh, ketika ia gagal podium di dua balapan seri Austria, ia masih memimpin klasemen.
Kemudian ketika mengalami crash di San Marino dan gagal podium di Emilia Romagna, ia juga masih terpaut satu poin saja dari pemuncak klasemen saat itu, Andrea Dovizioso.
MotoGP 2020 sendiri tinggal menyisakan dua seri lagi, dan kini Fabio Quartararo tertinggal cukup jauh 37 poin dari Joan Mir.
Baca Juga: Hasil MotoGP Eropa 2020 - Joan Mir di Ambang Juara Dunia, Valentino Rossi Merana
"Tentu saja. saya sudah kehilangan kesempatan untuk jadi juara dunia sekarang," ucap Fabio.
Namun demikian, Fabio Quartararo pun tetap berusaha legowo dan memuji penampilan Joan Mir yang terus konsisten.
"Tahun lalu mungkin saya ada di urutan kelima atau keenam, jadi musim ini bagi saya pembalap yang melakukan pekerjaannya dengan baik adalah Joan, dia konsisten dan itulah mengapa dia bisa memimpin klasemen," kata Fabio.
"Saya sungguh frustrasi dengan hasil ini, tetapi secara keseluruhan ini adalah musim yang sulit terlepas dari usaha meraih kemenangan di setiap seri," kata dia.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |