SportFEAT.com - Beban terberat Valentino Rossi masih akan menghantuinya seiring dengan masuknya musim baru MotoGP 2021.
Valentino Rossi dinilai tak akan bisa terlalu berleha-leha di MotoGP 2021 meski ia kini bernaung di tim satelit, Petronas Yamaha SRT.
Mulai musim ini, The Doctor akan berada satu atap di bawah naungan Petroans Yamaha bersama Franco Morbidelli.
Banyak yang menilai jika kepindahan Rossi ke Petroans Yamaha itu akan menghadirkan sisi positif baginya.
Baca Juga: Persahabatan dengan Valentino Rossi Tak Akan Bikin Franco Morbidelli Lupa Daratan di MotoGP 2021
Salah satunya adalah suasana baru di tim seiring dengan lepasnya beban menjadi pembalap tim pabrikan selama hampir 20 tahun.
Namun begitu, anggapan itu dinilai tak sepenuhnya benar oleh Direktur Tim Petronas Yamaha, Johan Stigefelt.
Menurut Stigefelt, Rossi tetap akan memiliki beban berat di MotoGP 2021.
"Saya pikir, tekanannya tidak akan berkurang. Apalagi dia benar-benar ingin unjuk gigi musim ini," ujar Johan Stigefelt dikutip Sportfeat.com dari Motorsport.
Argumen Stigefelt itu berdasar pada apa yang diraih Rossi dalam 4 tahun terakhir.
Baca Juga: MotoGP 2021 - Waduh! Ternyata Petronas Yamaha SRT Terpaksa Gaet Valentino Rossi
Sampai saat ini, juara dunia 9 kali itu belum pernah kembali juara sejak MotoGP Belanda 2017.
Di MotoGP 2020 lalu, Rossi pun cuma bisa memenangkan 1 podium.
Paceklik gelar dan podium ini mengingatkan masa-masa sulit Rossi ketika bernaung di Ducati pada 2011-2012 silam.
Baca Juga: Kabar Lindaweni Fanetri, Tunggal Putri Indonesia yang Permalukan Tai Tzu Ying di Kejuaraan Dunia
Ambisi Rossi yang masih ingin mengejar podium bisa membuatnya terbebani sekalipun sudah tak lagi jadi rider tim pabrikan.
"Dia datang ke tim ini dengan mindset ambisi untuk meraih podium," ucap Stigefelt.
"Dan dia masih ingin mencoba memenangkan balapan demi balapan," tandasnya.
Stigefelt paham situasi Rossi ini bisa jadi bumerang bagi The Doctor. Namun Stigefelt juga optimistis bahwa lingkungan kerja Petronas Yamaha yang mungkin tidak sekeras tim pabrikan bisa mendukung ambisi pembalap 42 tahun itu.
"Kami tahu ini sangat sulit, tapi menurut saya terkadang baik bagi seseorang untuk mengubah lingkungan mereka," ucap Stigefelt.
"Rossi masuk ke tim baru dengan beberapa staf yang ikut bersamanya dari tim sebelumnya, ada kombinasi dengan mekanik kami, mekanik muda dan staf lainnya."
"Kepala Kru (David Munuz, red) yang ia bawa pun masih sangat muda, dia punya insting yang baik dan memiliki pikiran terbuka," ucapnya.
Pindah ke tim Petroans Yamaha, Valentino Rossi tetap memboyong 3 kru dari tim Monster Energy Yamaha.
Ketiganya ialah David Munoz (Kepala Kru), Matteo Flamigni (Analis Data) dan Idalio Gavira (Pelatih balap).
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Motorsport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |