SportFEAT.com - Pelatih tunggal putra Jepang, Yosuke Nakanishi mengungkap Kento Momota telah kehilangan jati diri yang membuatnya kalah tragis di All England Open 2021 dari Lee Zii Jia.
Kento Momota mengawali debutnya tahun ini dengan hasil mengecewakan.
Setelah melewati serangkaian jalan terjal sejak terlibat kecelakaan maut di Malaysia, nasib Kento Momota masih belum mujur.
Sempat operasi, absen panjang dan bahkan sempat positif Covid-19, Kento Momota kembali harus menelan pil pahit di All England Open 2021.
Momota gagal melangkah lebih jauh usai tersingkir di babak perempat final setelah kalah 2 gim langsung dari Lee Zii Jia (Malaysia) yang akhirnya menjadi juara.
Seusai laga itu, Momota sempat berujar bahwa dia sedang tidak dalam performa terbaiknya.
Namun baru-baru ini, pelatih Kento Momota, Yosuke Nakanishi akhirnya membeberkan penyebab sebenarnya Kento Momota bisa tumbang melawan Lee Zii Jia.
Nakanishi menuturkan bahwa dalam pertandingan Lee Zii Jia itu, Momota telah kehilangan jati dirinya yang biasanya memiliki tekad dan ambisi besar untuk menang.
"Saya merasa dia tertekan dan hanya berpikir untuk keluar dari tekanan demi menghindari kekalahan. Sedangkan sikap 'saya harus menang' yang biasa dia miliki tidak ada," kata Nakanishi dalam wawancara bersama Yahoo Japan.
Baca Juga: Dicoret dari Pelatnas PBSI, Ganda Putri Juara Russian Open Pindah Haluan di Malaysia Open 2021
"Saya memantaunya saat latihan, tidak ada efek samping apapun dari pascaoperasi atau infeksi Covid-19 yang terjadi padanya."
"Hanya saja, tekanan yang hadir saat orang-orang tahu dia akan comeback terlalu besar," ucap Nakanishi.
Kekalahan Kento Momota dari Lee Zii Jia di All England Open 2021 itu menandai kekalahan pertama Momota dalam 14 bulan terakhir.
Baca Juga: Susunan Pelatih Baru Pelatnas PBSI, Minarti Timur dan Vita Marissa 'Hilang'
Nakanishi menilai, mungkin karena Momota dikenal lebih sering menang, maka kekalahannya dari Lee jadi berita besar.
Namun bagi Nakanishi, kekalahan itu tidak akan terlalu menganggu Momota untuk kedepannya.
"Karena dia terus-menerus menang, dampak dari kekalahannya mungkin terlihat besar," kata Nakanishi.
"Tetapi dia adalah tipe yang tidak akan mengulang kesalahan. Jadi, saya rasa tidak perlu begitu menyesali kekalahan karena satu kuda hitam (Lee Zii Jia)," ucap Nakanishi.
Kekalahan Kento Momota di All England Open 2021 membuat Jepang gagal menyapu bersih turnamen BWF Super 1000 itu.
Terlepas dari hiruk pikuk penyelenggaraan turnamen tersebut, All England Open 2021 memang dikuasai Jepang usai Indonesia dipaksa mundur.
Terbukti tak ada lawan setimpal bagi skuad Jepang hingga sukses mengunci 4 gelar juara di mana 3 diantaranya tercipta dari All Japan Final.
Sebagai informasi, All England Open 2021 kemarin juga tidak dihadiri tim-tim kuat lainnya seperti China, Korea Selatan, Taiwan dan Hong Kong.
View this post on Instagram
Source | : | Yahoo Japan |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |