Situasi saat itu begitu membuat Momota tertekan, sebab kala itu belum ada pengumuman tentang mundurnya Olimpiade Tokyo 2020 akibat pandemik Covid-19.
“Awalnya itu sangat sulit, membuat saya frustrasi dan itu situasi yang tidak mudah bagi saya,” ungkap Momota dikutip Sportfeat.com dari wawancara Olympic Channel.
“Sejak kecelakaan saya harus absen total 2 bulan, itu menguras mental.”
“Semua yang awalnya normal bagi saya, latihan rutin dan berubah menjadi hal yang sulit saya jalani saat itu,” kata Momota.
Baca Juga: Soal Format Skor 5x11, Korea Selatan dan Taiwan Kini Sepakat dengan Indonesia
Setelah akhirnya Olimpiade Tokyo 2020 diundur, Momota bisa bernapas sedikit lebih lega. Ia lebih banyak memiliki persiapan.
Namun lagi-lagi ia kembali tersandung cobaan di awal 2021 lalu. Momota sempat positif Covid-19 yang membuat dia dan seluruh skuad Jepang batal bertanding di 3 turnaemn leg Asia di Thailand pada bulan Januari 2021 lalu.
Belum sampai di situ, comeback Momota di turnamen internasional pun tidak mulus. Juara dunia 2 kali itu kalah mengenaskan di All England Open 2021 dari Lee Zii Jia (Malaysia).
Baca Juga: Jauh-jauh Terbang ke Spain Masters 2021, Tunggal Putra Indonesia Terkejut LIhat Hasil Drawing
Dan pada saat yang bersamaan, hanya sektor tunggal putra lah yang gagal disapu bersih oleh Jepang dalam memborong seluruh gelar All England Open 2021. Tentu ini menghadirkan tekanan bagi Momota sebagai andalan Negeri Sakura di sektor tersebut.
Dalam kesempatan wawancara bersama Badspi.jp, Momota bahkan sempat tak percaya dengan kekalahannya di All England Open 2021.
"Sampai saat ini, saya masih merasa bersalah (akibat kekalahan itu) karena saya menduduki peringkat nomor 1 dunia," katanya saat itu.
Dengan tekanan besar menggondol emas, tentu itu bukan perjalanan mudah bagi Momota untuk bangkit menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Source | : | badspi.jp,Olympic Channel |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |