Tak bisa dipungkiri, duet Greysia/Apriyani begitu solid dan memberi tekanan besar pada lawan sepanjang pertandingan.
Penampilan fantastis mereka itu ternyata tidak lepas dari chemistry kuat yang terjalin antara Greysia yang notabene lebih senior dengan Apriyani.
Jarak usia di antara mereka adalah 10 tahun. Namun, pasangan ganda putri peringkat enam dunia itu kerap berhasil menemukan solusi di tengah himpitan serangan lawan.
"Dari masuk lapangan, saya bilang kepada Apriyani harus menang dua game. Atmosfer ini harus kami dapatkan. Sebenarnya, strategi di gim pertama berjalan dan kami juga diuntungkan karena menang angin, tetapi lawan gak mau menyerah," ungkap Greysia dikutip Sportfeat dari siaran pers PBSI.
"Tapi, setelah poin 11-11, kami mengubah strategi, bermain pola lebih pendek dan memancing mereka sehingga kami punya kesempatan untuk menyerang," tukas pemain 33 tahun itu.
"Smash lawan itu kencang karena mereka menang angin di game kedua. Tapi, seperti yang sudah dikatakan, kami sudah punya spirit lebih dulu," timpal Apriyani.
Chemistry yang ditunjukkan Greysia dan Apriyani tidak hanya berlangsung di lapangan.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Jepang Ambyar, Gagal Peroleh Satu pun Medali Emas di Kandang Sendiri
Secara pribadi, Greysia sangat membimbing Apriyani dan Apriyani juga sangat menghormati Greysia sebagai mentornya.
Meski Greysia sudah tidak muda lagi sebagai pemain bulu tangkis, namun Greysia dan Apriyani selalu saling memberi motivasi dan keduanya juga terus berlatih keras hingga bisa di titik sekarang.
Source | : | olympics.bwfbadminton.com,PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |