Chico Aura Dwi Wardoyo yang menjadi tunggal pertama harus kalah dari Kunlavut Vitidsarn yang kini berperingkat 18 dunia.
Menghadapi bocah ajaib dari Thailand itu, Chico Aura tak mampu berkutik dengan kalah dua gim langsung 14-21, 14-21.
Di tunggal kedua, Christian Adinata juga tak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Christian Adinata juga takluk dengan dua gim langsung dari Sitthikom Thammassin, 11-21, 12-21.
Di gim kelima dan menjadi gim penentuan, Indonesia menurunkan Bobby Setiabudi.
Sayangnya Bobby juga mengalami hal yang sama dengan dua tunggal putra sebelumnya.
Bobby takluk dengan dua gim langsung dari Panitchaphon Teeraratsakul 18-21, 19-21.
Seusai laga semifinal kemarin, Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi memberikan sedikit catatan untuk ketiga tunggal putra yang bermain hari ini.
“Untuk tunggal putra, saya melihat tekanannya terlalu berat jadi mainnya tidak bisa maksimal," jelas Rionny seusai laga dikutip Sportfeat dari PBSI.
"Serba ragu-ragu mau main apa, terlihat sekali di Chico dan Christian.”
“Untuk Bobby, tadi start sudah bagus tapi ketika lawan naik sedikit, tekanan berbalik. Nah itu rasa takutnya tidak hilang-hilang hingga akhir, jadi dia tidak bisa keluar dari tekanan.”
Rionny Mainaky sebenarnya sudah memberikan arahan-arahan sebelum pertandingan sore kemarin.
Baca Juga: Pol Espargaro Satu Suara dengan Marc Marquez Soal Sulitnya Motor Honda
Bagi pria berusia 56 tahun itu, staff dan pelatih hanya bisa membantu sebelum dan sesudah pertandingan.
Tekanan yang dihadapi saat sudah di lapangan harus bisa diselesaikan sendiri.
“Tadi saya sudah briefing mereka, saya tekankan untuk terus belajar untuk mengatasi masalah di lapangan."
"Dimulainya harus sejak dari latihan, bagaimana mencari solusi ketika tidak enak.
"Jadilah psikolog sendiri karena saat pertandingan hanya mereka yang bisa menyelesaikannya sendiri, kita yang di luar tidak bisa bantu banyak,” tutup Rionny.
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |