SportFEAT.com - Gelaran MotoGP Catalunya 2022 tampaknya membuat Andrea Dovizioso semakin yakin Yamaha tak pernah berniat sungguh-sungguh merekrutnya sejak awal.
Lagi dan lagi, Andrea Dovizioso harus menerima hasil buruk pada rangkaian gelaran MotoGP 2022.
Kali ini di MotoGP Catalunya 2022, Andrea Dovizioso cuma bisa finis di posisi ke-19 pada sesi kualifikasi.
Hasil itu membuat pembalap RNF Yamaha tersebut akan start dari posisi ke-19 pada balapan MotoGP Catalunya 2022 yang berlangsung pada Minggu (5/6/2022) malam nanti.
Keterpurukan Andrea Dovizioso di RNF Yamaha seolah tiada habisnya.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2022 - Tampil Segacor Itu, Aleix Espargaro Masih Bisa-bisanya Bilang Kesulitan
Bahkan di MotoGP Catalunya 2022, tampaknya Dovizioso semakin menyadari satu hal penting bahwa ia memang tidak memiliki progres yang jelas bersama Yamaha.
"Bersikap optimistis hanya untuk mengatakannya pada diri sendiri. Tapi faktanya tujuan yang saya miliki tidak bisa dicapai," kata Andrea Dovizioso usai kualifikasi, dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
Dovizioso tampaknya sudah tidak tahu lagi harus bersikap atau mengambil langkah bagaimana lagi demi meningkatkan hasil balapannya bersama RNF Yamaha.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2022 - Taktik Fabio Quartararo Hancurkan Dominasi Aleix Espargaro
Sudah beberapa seri terakhir, Dovizioso terus menahan tekanan dari pihak RNF Yamaha.
Bos RNF Yamaha, Razlan Razali terus mendesak dengan memberikannya target yang serasa mustahil digapai, finis 5 besar atau podium.
"Saya sebenarnya memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang terjadi dan untuk saya juga. Saya tidak menghabiskan malam untuk banyak berpikir karena saya sudah paham alasan kesulitannya," kata Dovizioso.
"Sulit tapi ini adalah pengalaman dan Anda harus menerimanya," tambahnya.
Dovizioso mulai menyadari satu hal, ia merasa bahwa Yamaha seperti tidak memiliki niat serius merekrutnya sejak awal.
Hal tersebut terlihat dari tidak adanya program jelas dari Yamaha untuk kinerja Dovizioso.
Seolah-olah, dulu Dovizioso dipanggil karena mepet dan sekadar untuk memenuhi grid dan slot Yamaha yang kekurangan pembalap.
"Saya berbicara dengan Yamaha dan mereka tidak memiliki program terstruktur untuk saya," ungkap Dovizioso.
"Apa yang ideal bagi saya itu akan membutuhkan waktu dan uang, hal-hal demikian tidak dapat diubah secara cepat di akhir pekan (balapan)," ucapnya.
Dovizioso menyatakan bahwa ketidakseriusan Yamaha merekrut dirinya berimbas pada kinerja tim.
Termasuk komposisi tim teknisi yang juga disindir oleh runner-up MotoGP tiga kali itu.
"Dalam beberapa tahun terakhir MotoGP telah menuju ke arah teknis tertentu yang membutuhkan insinyur yang kompeten dan beberapa berasal dari Formula 1," kata Dovizioso.
"Kami membutuhkan insinyur sekaliber ini, jauh lebih banyak daripada di masa lalu. Ini juga mengapa saya mengatakan bahwa MotoGP telah berubah."
"Banyak aspek yang membantu pembalap balapan. Para insinyur telah mengambil alih proyek dan berhasil, begitulah MotoGP," tukasnya.
Baca Juga: Hasil FP3 MotoGP Catalunya 2022 - Aleix Espargaro Tercepat, Pembalap Ducati Kuasai 5 Besar!
Tak berhenti di situ, pembalap 35 tahun yang dikenal sangat analitis itu juga menyindir penampilan minor motor Yamaha.
Terlepas dari fakta bahwa Dovizioso memang masih kesulitan beradaptasi dengan mesin M1 setelah 7 tahun bernaung di Ducati.
"Saya pun sangat ingin berada di atas tapi selalu tidak bisa," katanya.
"Saya mengharapkan motor lain (yang lebih kompetitif)," kata Dovizioso.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |