SportFEAT.com - Luca Marini ungkap perbedaan kontras Ducati dengan pabrikan Jepang, ia menilai Yamaha dan Honda yang hanya terfokus pada satu pembalap malah jadi bumerang mereka sendiri di MotoGP 2022.
Meski kini Fabio Quartararo menjadi pemuncak klasemen sementara di paruh musim MotoGP 2022, tak melunturkan fakta jika motor Yamaha tengah dalam kondisi yang apik.
Selain Fabio Quartararo, ketiga pembalap Yamaha (Franco Morbidelli, Andrea Dovizioso, dan Darryn Binder) begitu kesulitan memaksimalkan potensi YZR-M1.
Hal serupa juga dialami tim Honda.
Di MotoGP 2022 menjadi salah satu musim terburuk bagi Honda.
Baca Juga: Rekap Kualifikasi Malaysia Masters 2022 - 4 Wakil Indonesia Sukses Rebut Tiket Babak Utama
Keempat pembalapnya (Marc Marquez, Pol Espargaro, Alex Marquez, Takaaki Nakagami) tak mampu bersaing di musim ini.
Hal tersebut begitu kontras dengan kondisi Ducati saat ini.
Seluruh pembalapnya baik tim pabrikan maupun satelit sama-sama mampu bersaing setidaknya untuk memperebutkan posisi 10 besar.
Luca Marini yang kini memperkuat Mooney VR46 melihat adanya perbedaan yang kontras yang dimiliki Ducati dengan tim rival lainnya.
Bagi adik tiri Valentino Rossi itu, settingan motor Ducati untuk kedelapan pembalapnya sama-sama kompetitif.
Alhasil, tidak ada kesenjangan yang terjadi antar pembalapnya.
"Apa yang dapat saya katakan tentang Ducati adalah luar biasa melihat seberapa baik pengaturan yang berbeda bekerja. Dari sudut pandang saya, ini adalah kekuatan terbesar saat ini," tutur Luca Marini dikutip Sportfeat dari Paddock-GP.com.
"Misalnya, jika Anda membandingkan sepeda saya dengan Pecco (Francesco) Bagnaia, itu sangat berbeda."
Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2022 - Dua Kali Comeback Atasi Wakil Taiwan, Putri KW Lolos ke Babak Utama
"Jika Anda membandingkan GP22 saya dengan Jack Miller, itu benar-benar berbeda. Hal yang sama berlaku untuk Johann Zarco."
"Setiap orang memiliki sepeda mereka sendiri dan semua pembalap (Ducati) cepat. Karena pada akhirnya, kami hampir semua (kompetitif) di setiap trek."
"Kami adalah delapan pembalap Ducati dan terkadang lima dari kami berada di 8 besar atau enam dari kami di 10 besar. Itu hal yang luar biasa tentang Ducati."
"Di sisi lain, di sepeda motor lain, tampaknya itu tidak hanya berfungsi di satu arah," Luca Marini menambahkan lagi.
Baca Juga: Daftar Unggulan Malaysia Masters 2022 - Indonesia Hanya Punya 4 Wakil
"Yamaha bekerja sangat baik dengan Fabio Quartararo sementara Dovi (panggilan akrab Andrea Dovizioso), Darryn Binder dan Franco Morbidelli banyak berjuang."
"Mungkin karena mereka hanya fokus mengembangkan Fabio, seperti Honda dulu yang motornya hanya bisa dipakai Marc Marquez, atau Ducati bersama Stoner,” tutur Luca Marini.
Di sisi lain, pengembangan yang satu arah dianggap Luca Marini bisa menghantarkan pembalap lebih dekat menuju title juara dunia.
"Mungkin memiliki sepeda yang fantastis untuk semua orang adalah keputusan yang tepat, tetapi mungkin tidak. Karena jika Anda memiliki sepeda motor yang cocok untuk pengendara terbaik Anda, dia bisa memenangkan banyak balapan dengannya," ucap Marini.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Fajar/Rian Kembali Sambangi 5 Besar, Apriyani/Fadia Melesat 54 Setrip
"Mungkin lebih sulit (untuk meraih gelar) dengan mesin yang cocok untuk semua orang, Saya tidak tahu," Marini berpendat.
Namun yang jelas, dengan kebijakan Ducati ini, semua pembalapnya memiliki peluang dan tinggal bagaimana kemampuan seorang pembalap untuk memaksimalkan potensi motornya.
"Ini fantastis bagi kami karena Ducati sekarang adalah motor yang sangat sederhana dengan banyak aspek positif."
"Kami harus menggunakan kekuatan dan saya pikir itu juga bisa menjadi motor terbaik untuk masa depan,” pungkas pembalap 24 tahun itu.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |