Dan, Axelsen lantas menyingkirkan Jonathan Christie di semifinal 3 game serta mengubur Kento Momota dalam partai final yang sangat tak seimbang dengan skor 21-4 21-7.
Pebulu tangkis berusia 28 tahun itu bukan hanya momok bagi Anthony, melainkan juga semua tunggal putra dunia lain.
Pria kelahiran Odense, Denmark, yang bertempat tinggal di Dubai, UEA, itu kini menjadi raja tunggal putra.
Setelah meraih 6 gelar individual tahun 2020, dia melanjutkannya dengan 5 gelar tahun 2021 ditambah juara Olimpiade 2020, dan 4 gelar tahun 2022 ini.
Baca Juga: Malaysia Masters 2022 - Ana/Tiwi Bongkar Rahasia Kemenangan atas Wakil Taiwan
Tiga gelar terakhirnya secara beruntun, yakni Indonesia Masters, Indonesia Open, dan Malaysia Open, membuat Axelsen menjadi makin ditakuti.
Kini, Malaysia Masters baru saja dimulai, tapi Axelsen sengaja mundur alias absen.
Itu tentu saja menjadi kabar baik bagi Anthony karena tak ada pemain yang selalu menjegal langkahnya meraih gelar.
Namun, ketiadaan Axelsen tentu sangat disayangkan, karena turnamen berlevel Super 500 tersebut minus sang bintang besar dunia, termasuk andalan tuan rumah Lee Zii Jia.
"Saya butuh beberapa hari untuk istirahat, merayakan sejumlah kemenangan akhir-akhir ini bersama keluarga, lalu membangun kembali persiapan untuk target gelar berikutnya," ungkap Axelsen.
Media Malaysia, New Straits Times, menyebut Anthony Ginting menjadi favorit untuk menjuarai tunggal putra Malaysia Masters dengan mundurnya Axelsen dan Zii Jia.
Kento Momota dari Jepang juga disebut-sebut ikut jadi favorit.
Sebagai peringkat kedua, Momota merasa sangat layak diperhitungkan.
Tapi, tak akan mudah bagi pebulu tangkis Jepang itu karena Anthony pasti membuatnya kewalahan.
Di Malaysia Open lalu saja, banyak orang yang menilai Momota tak layak tampil di final.
Andai Shesar Hiren Rhustavito tak mundur akibat cedera di game pertama perempat final, belum tentu Momota lolos ke semifinal.
Di final, Momota dipecundangi Axelsen dengan angka di bawah 10, yakni 21-4 21-7, skor yang sangat memalukan dan mengkonfirmasinya benar-benar tak ideal untuk berebut gelar.
Partai final ideal sebetulnya lebih tepat disematkan saat Axelsen meladeni Jonatan Christie di semifinal.
Selain Anthony, Chou Tien Chen dari Taiwan dan Jonatan dari Indonesia juga sama-sama ingin memanfaatkan absennya Axelsen dan Zii Jia di turnamen kali ini.
Anthony akan menghadapi Kenta Nishimoto dari Jepang di babak pertama, 6 Juli 2022, sedangkan Momota bertemu sesama Jepang, Koki Watanabe.
Dalam skema drawing Malaysia Masters 2022, Anthony berpeluang bersua Momota di final, tapi juga bisa all Indonesian final dengan Jonatan.
Baru 2 tunggal putra Indonesia yang pernah merebut gelar turnamen itu, yakni Alamsyah Yunus tahun 2013 dan Simon Santoso 2014.
Axelsen juara Malaysia Masters 1 kali tahun 2018, Momota juga begitu tahun 2020.
Yang paling banyak menjuarai turnamen itu adalah pemain tuan rumah Lee Chong Wei dengan jumlah 5 gelar.
Source | : | NST.com.my |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |