"Di sisi lain, Mohammad Ahsan lahir pada 9 Juli 1987. Ahsan mulai menunjukkan minat pada bulu tangkis sejak ia baru berusia enam tahun," lanjut Badminton Asia.
"Dia menggambarkan bahwa setiap kali dia melihat pemain di podium, itu menginspirasi dia untuk menjadi seorang atlet.
"Tepat setelah Ahsan lulus dari SMP pada tahun 2007, ia bergabung dengan klub bulu tangkis PB Djarum di mana ia mulai rajin berlatih bulu tangki."
Lebih jauh, Badminton Asia juga membahas asam mula julukan The Daddies yang melekat pada Ahsan/Hendra.
Julukan tersebut diberikan kepada Ahsan/Hendra karena kedekatan mereka kepada keluarga khususnya anak-anaknya.
Dalam beberapa kesempatan, Ahsan/Hendra tak ragu mengajak anak-anak mereka naik ke podium kemenangan.
"Alasan mengapa mereka mendapat julukan itu karena keduanya sering menunjukkan kasih sayang yang besar kepada anak-anak mereka," bunyi pernyataan Badminton Asia.
"Misalnya, mereka sering membawa anak-anaknya ke atas panggung saat hendak menerima medali setelah memenangkan suatu pertandingan."
Ahsan/Hendra sendiri diketahui pertama kali dipasangkan sembilan tahun lalu tepatnya di Denmark Open 2012.
Gelar pertama mereka didapat pada Malaysia Open 2013.
Baca Juga: Kegusaran Bagas Maulana yang Sering Menjalani Derbi Merah Putih pada Babak Awal Turnamen
Meski begitu, Ahsan/Hendra sempat dipisah pada 2016 sebelum kembali berpasangan dua tahun kemudian dan bertahan hingga kini.
Tahun 2019 bisa dikatakan menjadi salah satu musim berkesan dalam karier Ahsan/Hendra.
Sebab di tahun itu ia berhasil memenangkan berbagai gelar bergengsi, seperti All England Open, Kejuaraan Dunia dan BWF World Tour Finals.
Source | : | Badmintonasia.org,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |