"Saya ingin balapan di akhir tahun sembilan puluhan karena jejaring sosial tidak ada dan karena itu segalanya akan lebih muda," kata Bagnaia kepada Rai2, dikutip SportFeat dari Corsedimoto.
"Dan untuk melawan Valentino Rossi di level tertingginya, saya mungkin akan mengambilnya, tapi saya ingin bertarung dengannya."
Rider andalan Ducati itu selalu tampil konsisten tepatnya di dua musim terakhir.
Baca Juga: Pembalap Penguji Honda Sesumbar Marc Marquez Bakal Naik Podium di Sisa MotoGP 2022
Musim lalu, Bagnaia keluar sebagai runner-up usai kalah dari Fabio Quartararo di akhir-akhir kejuaraan.
Sementara di MotoGP 2022, rider 24 tahun itu masih berada di peringkat kedua klasemen sementara.
Ia kini hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen Fabio Quartararo dengan perlombaan yang menyisakan tiga seri saja.
Bagnaia juga masih berpeluang untuk meraih titel juara dunia pertama selama mentas di kelas premier.
"Ini seperti memulai dari awal dengan tiga balapan tersisa. Pada hari Senin saya berangkat ke Australia dan kemudian ke Malaysia," kata Pecco.
"Sangat menghormati Quartararo, kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun, mereka dua tahun lebih tua darinya.
"Tahun ini dia sangat konsisten, saya pikir dia sangat bagus karena saya pikir dia memiliki motor yang kurang kompetitif dari kami," tutup Bagnaia.
Source | : | Corsedimoto.com,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |