"Kami memang sempat tertinggal di gim kedua, kami mencoba bermain nothing to lose pada gim selanjutnya dan akhirnya berhasil mengejar ketertinggalan serta meraih kemenangan," ungkap Jafar, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami bermain percaya diri di laga ini, tidak ada tekanan dan mencoba tampil percaya diri," sahut Aisyah.
Selain itu, warna baru yang ditunjukkan pada duet Jafar/Aisyah ini adalah pegangan raket mereka.
Jafar adalah pemain kidal, yang mana Indonesia memang agak jarang memiliki pemain berpegangan raket kidal. Apalagi sebagai pemain ganda.
Kemudian Jafar/Aisyah juga masih tergolong wakil pelatnas dari kategori pratama. Mereka merupakan anak didik Flandy Limpele.
Di babak perempat final Indonesia Masters 2023 hari ini, Jumat (27/1/2023), ujian berat semakin menanti Jafar/Aisyah.
Pasalnya mereka akan berhadapan dengan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping. Huang Dong Ping sendiri adalah peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Bahkan Feng/Huang sudah dua kali mengalahkan pasangan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
"Feng/Huang baru saja mengalahkan rekan kami, paling nanti kami mencoba untuk mengetahui permainan lawan dan bagaimana caranya," ucap Jafar memungkasi.
Laga Jafar/Aisyah vs Feng/Huang akan mejadi partai terakhir di lapangan 1 Istora Senayan Jakarta.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |