Dari data yang didapat SportFEAT.com, sejak Thailand Open kali pertama digelar pada 1984, gelar juara nomor ganda putra banyak dikuasai oleh Indonesia, China, dan Korea Selatan.
Adapun Malaysia dan Jepang masing-masing pernah mencicipi satu gelar nomor ganda putra Thailand Open.
Malaysia lewat pasangan Chan Peng Soon/Lim Khim Wah pada 2009, sedangkan Jepang pada 2018 via Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
Sejarah kedua, Rankireddy/Shetty tercatat sebagai ganda putra India pertama dan satu-satunya (pada saat ini, red) yang berhasil meraih gelar bergengsi setara BWF World Tour Super 500.
Wajar jika saat memenangi gelar Thailand Open 2019, ganda putra peraih medali perak Commonwealth Games 2018 itu terlihat menangis haru.
Bersama sang pelatih yang mendampingi mereka di pinggir lapangan, mereka saling berpelukan sebagai selebrasi atas kemenangan yang diraih.
???????? Unseeded Rankireddy/Shetty leave Thailand as champions defeating world N.2s Li/Liu #HSBCBWFbadminton #HSBCRaceToGuangzhou pic.twitter.com/Bepr1X7Ypo
— BWF (@bwfmedia) August 4, 2019
Baca Juga: Tanpa Pelatih, Chou Tien Chen Andalkan Sosok Pendamping nan Misterius
"Saya masih tidak percaya bisa mengalahkan Juara Dunia 2018 (Li Jun Hui/Liu Yu Chen-red)," ujar Chirag Shetty, seperti dikutip SportFEAT.com dari laman resmi BWF.
"Ini adalah titel juara terbesar yang kami raih sepanjang karier bulu tangkis kami. Saya tidak bisa berkata-kata. Saya sangat senang."
"Mereka adalah ganda putra yang sangat bagus dalam menyerang. Namun pada laga itu kami berhasil menerapkan strategi kami untuk terus menurunkan shuttlecok," ucap dia lagi.