SportFEAT.COM - Gelaran turnamen Kejuaraan Dunia 2019 membukukan hasil terburuk yang pernah diraih China sepanjang keikutsertaan dalam ajang tersebut.
Tidak bisa dipungkiri lagi, China merupakan negara powerhouse dalam cabang olahraga bulu tangkis.
China pertama kali berpartisipasi pada ajang Kejuaraan Dunia pada edisi ketiga atau pada 1983.
Selama mengikuti Kejuaraan Dunia, kontingen bulu tangkis China tak pernah absen mengirim wakil menuju babak final.
Jumlah total raihan medali emas Kejuaraan Dunia yang diboyong oleh Negeri Tirai Bambu pun berjumlah 65 medali.
Hasil ini memang jauh di atas raihan Indonesia yang sudah mengoleksi sebanyak 22 medali emas pada Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Fajar/Rian Belum 'Move On' dari Semifinal Kejuaraan Dunia 2019
Kendati demikian, ada fakta menarik yang tersaji pada gelaran Kejuaraan Dunia 2019 kali ini.
Pasalnya, turnamen yang di helat di St. Jakobshalle Basel, Swiss tersebut menjadi hasil paling buruk yang pernah ditorehkan oleh China.
Pada final Kejuaraan Dunia 2019, China hanya berhasil meloloskan satu wakil atas nama pasangan ganda campuran Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Hasil ini jelas menjadi tren negatif tersendiri bagi China.
Sebab, negara yang lekat dengan ikon Tembok Raksasa itu setidaknya selalu berhasil mengirimkan lebih dari satu wakilnya menuju final Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Greysia Polii: Melawan Matsumoto/Nagahara Itu Harus Ekstra Bersih
Sebelum ini, China sebenarnya sudah pernah merasakan wakil paling sedikit yang tampil hingga ke laga puncak Kejuaraan Dunia, yakni berjumlah dua wakil.
Uniknya, hasil tersebut kali terakhir terjadi pada Kejuaraan Dunia 1995, yang mana turnamen itu juga dilaksanakan di Swiss.
Bedanya, kala itu kota yang menggelar bukanlah Basel seperti edisi tahun ini, melainkan Lausanne.
Pada Kejuaraan Dunia 1995, dua wakil China yang tampil di final sama-sama berasal dari nomor tunggal putri, yakni Ye Zhaoying dan Han Jingna.