Find Us On Social Media :

Diberi Skor 1 Digit, Ini Kata Anders Antonsen Usai Takluk dari Kento Momota

Anders Antonsen (Denmark) saat memenangi laga atas Kento Momota (Jepang) pada final Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Minggu )27/8/2019).

SportFEAT.COM - Anders Antonsen (Denmark) punya alasan tersendiri dibalik penampilannya yang jauh di bawah harapan pada final Kejuaraan Dunia 2019, Minggu (25/8/2019).

Anders Antonsen menjadi satu-satunya wakil dari Eropa yang berhasil menembus laga final Kejuaraan Dunia 2019.

Pada laga puncak Kejuaraan Dunia 2019, tunggal putra yang menyandang status unggulan kelima itu berhadapan dengan Kento Momota (Jepang).

Kento Momota sendiri adalah unggulan teratas sekaligus juara bertahan di kompetisi tersebut.

Pertemuan antara Anders Antonsen dengan Kento Momota kala itu pun menjadi yang kelima kalinya.

Pada pertemuan terakhir yang terjadi di final Indonesia Masters 2019, Januari lalu, Antonsen mampu meredam aksi Momota.

Duel mereka pun saat itu berlangsung sengit hingga tiga gim, sebelum akhirnya Antonsen mampu memastikan diri keluar sebagai jawara.

Berdasarkan riwayat pertemuan tersebut, tak salah jika banyak para kalangan penggemar bulu tangkis menunggu-nunggu duel tunggal putra dari dua benua berbeda itu.

Baca Juga: Jadi Juara Dunia 2019, PV Sindhu Melepas Julukan 'Silver Queen'

Perhatian jelas lebih terfokus pada Anders Antonsen.

Sebab sebelum memijak laga puncak Kejuaraan Dunia 2019, wakil Negeri Skandinavia itu berhasil tampil impresif di fase-fase awal.

Chen Long (China), Kanta Tsuneyama (Jepang) dan Liew Daren (Malaysia) berhasil dia libas.

Adapun di semifinal, Antonsen mampu menundukkan tunggal putra Thailand yang tengah naik daun, Kantaphon Wangcharoen.

Duel antara Antonsen dengan Momota pada final Kejuaraan Dunia 2019 pun ditunggu-tunggu.

Baca Juga: Kado Istimewa bagi Hendra Setiawan di Kejuaraan Dunia 2019

Apalagi pada saat memasuki lapangan pertandingan, Antonsen terlihat percaya diri dengan berjalan mengenakan bendera Denmark.

Pada awal gim kesatu, Antonsen mampu unggul cukup jauh hingga 6-2.

Akan tetapi, setelah itu yang terjadi justru sebaliknya. Laga sengit nan alot yang didambakan antara Antonsen dengan Momota gagal terjadi.

Tak banyak reli panjang terjadi. Sebagian besar poin yang didapat oleh Momota berasal dari unforced error alias kesalahan Antonsen sendiri.

Gim kedua bahkan justru berjalan lebih buruk bagi Antonsen. Dia seolah serba salah dalam melakukan pukulan dan terus memberi poin gratis kepada Momota.

Alhasil, pada akhirnya Antonsen harus puas dengan medali perak Kejuaraan Dunia 2019 setelah takluk dari Kento Momota dengan skor 21-9, 21-3.