Dalam dua edisi sebelumnya, pemain 24 tahun itu selalu gagal mengeksekusinya dengan medali emas, hingga saat itu dia kerap dijuluki sebagai 'Silver Queen'.
Dengan keberhasilannya mengakhiri tren buruk pada final Kejuaraan Dunia 2019, hal ini tentu menjadi memori manis bagi Sindhu.
Terlebih, permainan Sindhu pada laga puncak itu bisa dibilang amat gemilang. Margin skor kemenangannya pun cukup telak, yakni 21-7, 21-7.
Highlights | @Pvsindhu1 ???????? fulfills a perfect week in Basel securing the first world title of her career ???? Follow LIVE: https://t.co/WYFILldUvo#TOTALBWFWC2019 #Basel2019 pic.twitter.com/wDdxK1aVly
— BWF (@bwfmedia) August 25, 2019
Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 tersebut sama sekali tak mau memberikan peluang bagi Okuhara untuk berkembang.
Dan dapat disimpulkan bahwa tipe permainan Sindhu saat ini adalah full attack alias menyerang.
Serangan yang dibangun Sindhu pun tak main-main lantaran terlihat memiliki power dan deception yang cukup mengecoh hingga membuat Okuhara benar-benar tak berkutik.
Baca Juga: Penuh Kejutan! 4 Unggulan Langsung Keok di Babak Pertama US Open 2019
Agresivitas Sindhu pada laga puncak tersebut rupanya sudah diwanti-wanti oleh sang pelatih, Kim Ji-hyun.
Dituturkan oleh Kim, bahwa pelatih asal Korea Selatan itu sudah mengimbau Sindhu untuk bermain menekan dan menyerang.
"Sekarang, tipe permainan Sindhu adalah menyerang," ujar Kim Ji-hyun.