SportFEAT.COM - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menyamai prestasi ganda putra China, Cai Yun/Fu Haifeng.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menjadi Juara Dunia 2019.
Kemenangan tersebut membukukan catatan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tak terkalahkan selama berlaga di Kejuaraan Dunia.
Kejuaraan Dunia 2019 merupakan edisi ketiga yang diikuti oleh duet Ahsan/Hendra.
Sebelumnya, pada Kejuaraan Dunia 2013 dan 2015, The Daddies juga sukses naik podium dengan kalungan medali emas.
Rekor tak terkalahkan Ahsan/Hendra pada ajang Kejuaraan Dunia pun kini menjadi 15 menang-0 kalah.
Tentu prestasi tersebut menjadi hal yang membanggakan bagi Ahsan/Hendra, yang terbilang sebagai pemain senior.
Ahsan berusia 31 tahun, adapun Hendra menginjak usai 35 tahun.
Baca Juga: Tinggalkan Red Bull KTM, Johann Zarco Bongkar Ketakutan Terbesar
Namun demikian, umur seolah hanya sekadar angka bagi mereka.
Pasalnya, penampilan Ahsan/Hendra pada 2019 kali ini bisa dibilang cukup mengesankan.
Dari 13 turnamen individual yang mereka ikuti pada 2019-termasuk Kejuaraan Dunia 2019-, Ahsan/Hendra telah memijak tujuh final.
Empat di antaranya, yakni Indonesia Masters, Singapore Open, Indonesia Open, dan Japan Open, harus puas diakhiri dengan titel runner-up.
Baca Juga: Wow, Marc Marquez Tantang Lewis Hamilton Adu Cepat di F1 Maupun MotoGP
Adapun tiga final turnamen lainnya berhasil ditutup dengan kemenangan alias menjadi jawara.
Meski lebih kerap menyabet titel runner-up, dua turnamen besar yang berhasil disabet Ahsan/Hendra tentu menjadi sorotan tersendiri.
Dua turnamen yang dimaksud tidak lain adalah All England Open dan Kejuaraan Dunia itu sendiri.
Adapun satu titel juara Ahsan/Hendra berasal dari Negeri Kiwi yakni New Zealand Open, yang merupakan turnamen BWF World Tour Super 300.
Keberhasilan menjuarai All England Open dan Kejuaraan Dunia dalam satu tahun yang sama tentu menjadi lonjakan besar bagi Ahsan/Hendra.
Sebab, tak banyak pasangan ganda putra yang mampu melakukannya.
Kali terakhir pasangan ganda putra yang mampu mengawinkan dua gelar All England Open dan Kejuaraan Dunia pada tahun yang sama sudah terjadi cukup lama, sekitar satu dekade yang lalu.
Baca Juga: Usai Ukir Sejarah Baru, Bulu Tangkis India Tak Bisa Sembunyikan Kekhawatiran
Ganda putra tersebut adalah Cai Yun/Fu Haifeng dari China.
Eks ganda putra nomor satu dunia tersebut berhasil menjuarai All England Open dan Kejuaraan Dunia pada 2009 setelah sama-sama melawan wakil Korea Selatan di laga pucak.
Pada All England Open 2009, Cai/Fu berhasil keluar sebagai kampiun seusai menundukkan Han Sang-hoon/Hwang Ji-man (21-17, 21-15).
Dominasi Cai/Yu pada 2009 semakin kentara tatkala mereka juga menjadi Juara Dunia 2009 setelah mampu memenangi laga atas Lee Yong-dae/Chung Jae-sung (21-18, 16-21, 28-26).
Baca Juga: Menunggu Kembalinya Performa Anthony Ginting di Tanah Changzhou
Kesuksesan Ahsan/Hendra meraih dua gelar penting nan prestisius pada satu musim kalender kompetisi BWf tentu menjadi bekal apik bagi mereka, khusus dalam menghadapi Olimpiade Tokyo 2020.
Terlebih, peta persaingan ganda putra di era saat ini bisa dibilang cukup merata.
Tak mudah menebak siapa yang bakal mendominasi dan siapa yang bakal menjadi jawara.
Seusai mengikuti Kejuaraan Dunia 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan melanjutkan destinasi turnamen mereka menuju China Open 2019.
Pada turnamen bergengsi yang berlevel World Tour Super 1000 itu, Ahsan/Hendra bakal berjumpa dengan Manu Attri/Reddy B Sumeeth (India), di babak pertama.