Hal itu dapat terlihat dari kegagalan Teo Ee Yi/Ong Yew Sin pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, Agustus lalu.
Mereka tersingkir prematur di babak kedua seusai menelan kekalahan dari senior mereka sendiri, Goh V Shem/Tan Wee Kiong yang kini beralih menjadi pemain independen, dengan skor 13-21, 18-21.
Padahal, tipe permainan Teo Ee Yi/Ong Yew Sin sendiri bisa dibilang tidak kalah dengan para ganda putra papan atas lainnya.
Di awal 2019, mereka berhasil ke laga puncak Malaysia Masters 2019 sebelum akhirnya harus puas meraih titel runner-up setelah dikalahkan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (15-21, 16-21).
Baca Juga: Boe/Conrad-Petersen Siap Menggebrak Peta Persaingan Ganda Putra Dunia
Beberapa nama besar seperti Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), He Ji Ting/Tan Qiang (China) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) pun pernah mereka kalahkan.
Performa yang semakin menurun tersebut membuat pasangan didikan Paulus Firman tersebut mulai bertekad untuk bangkit.
Teo Ee Yi/Ong Yew Sin bahkan tak sekadar ingin lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 saja.
Mereka mengaku enggan menjadi 'penumpang' belaka dalam pesta akbar olahraga empat tahunan tersebut.
Baca Juga: Rafael Nadal Ucapkan Belasungkawa kepada Luis Enrique