Find Us On Social Media :

Persija Terjerat Zona Degradasi, Marko Simic Ungkap Faktor Penyebab

Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic pada laga kontra Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (10/7/2019).

SportFEAT.COM - Striker Persija Jakarta, Marko Simic, mengungkapkan pendapat pribadi terkait tren negatif yang tengah dialami timnya.

Predikat mentereng Persija Jakarta sebagai juara bertahan seolah tak bersisa pada gelaran Liga 1 2019.

Penurunan performa itu dapat dilihat dari peringkat yang diduduki oleh Persija Jakarta hingga memasuki masa tengah musim.

Pada saat ini, Tim Macan Kemayoran tengah terjerat dalam zona degradasi karena duduk di peringkat ke-17 dari 18 peserta Liga 1 2019.

Keterpurukan Persija Jakarta itu makin diperparah dengan kekalahan 0-1 yang mereka derita pada Minggu (1/9/2019).

Menjamu Perseru Badak Lampung FC di Stadion Patriot, Bekasi, Persija Jakarta dipaksa menyerah oleh sesama tim penghuni papan bawah itu.

Alhasil, tim tamu yang semula berada di zona degradasi berhasil merangkak keluar dengan menduduki peringkat ke-14.

Sementara itu, Persija Jakarta yang sebelumnya berada di peringkat ke-15 harus melorot dua setrip dan masuk ke zona degradasi.

Baca Juga: Simon McMenemy Bicara soal Pencoretan Greg Nwokolo dari Timnas Indonesia

Dari data yang dihimpun SportFEAT.com, Persija baru mampu mengumpulkan 14 poin dari 14 laga yang telah mereka jalani.

Torehan 2 menang-8 seri-4 kalah Marko Simic dkk. saat ini hanya lebih baik dari Semen Padang.

Persija sebenarnya memiliki peluang besar untuk keluar dari zona degradasi karena masih memiliki "tabungan" pertandingan ketimbang saingan mereka.

Namun tetap saja, performa Persija Jakarta musim ini adalah sebuah penurunan yang harus segera dievaluasi.

Tren negatif yang tengah dialami Persija Jakarta pun turut mengundang sang juru gedor, Marko Simic, untuk berkomentar.

Pemain asal Kroasia ini menyebut beberapa perbedaan yang dialami Persija pada musim 2018 dan 2019 yang turut memengaruhi performa mereka.

"Perbedaan musim lalu dengan musin ini adalah banyaknya pemain Persija yang dipanggil timnas," tutur Simic dalam sesi konferensi pers seusai menghadapi Perseru Badak lampung.

"Selain itu ada banyak pemain yang cedera dan tengah menjalani masa transisi. Lalu juga banyak pemain baru di sini," tuturnya melanjutkan.

Meski demikian, Marko Simic tetap meyakini bahwa Persija Jakarta bakal terus mendapat progres di bawah asuhan pelatih Julio Banuelos.

Simic menyebut pelatih yang didatangkan Persija Jakarta untuk menggantikan Ivan Kolev itu telah memberi dampak positif untuk tim Macan Kemayoran.

Baca Juga: 'Selalu Ada Wakil Jepang Tersisa pada Babak Final di Setiap Turnamen'

"Ini perkembangan yang bagus. Dengan pelatih dan pemain baru, kami sedang menjalani masa transisi yang cukup besar dan luas," ujar Simic.

Sementara itu, Marko Simic juga merasa gemas tak bisa mencetak gol pada laga kontra Perseru Badak Lampung kemarin sore.

Apalagi tembakan Simic tercatat tiga kali membentur tiang gawang sehingga secara tak langsung berpengaruh pada hasil akhir laga tersebut.

Marko Simic pun merasa ada daya magis yang membuat peluang emas yang dimilikinya itu urung berujung gol untuk Persija Jakarta.

"Saya juga sedikit bingung karena seperti ada daya magis pada pertandingan kali ini. Tiga kali tembakan yang membentur mistar gawang sebagai buktinya," ujar Simic.

"Maka dari itu, saya harus kembali bangkit, lebih percaya diri, dan berlatih lebih keras agar bisa bangkit," kata Marko Simic memungkasi.

Setelah ini, Persija Jakarta dijadwalkan untuk kembali menjalani laga kandang.

Menurut jadwal, Tim Macan Kemayoran bakal menjamu PSIS Semarang pada Jumat (13/9/2019).

Baca Juga: Dicap Egois, Mohamed Salah Tuai Kritik meski Liverpool Tetap Menang Besar

Jikalau mampu memenangi laga tersebut, Persija Jakarta minimal dapat dipastikan naik satu peringkat.

Pasalnya, saat ini Persija hanya terpaut dua angka dari PSIS yang duduk di peringkat ke-13.

Tiga poin tambahan bakal membuat Persija melebihi perolehan poin PSIS di tabel klasemen Liga 1 2019.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mengenal kanker osteosarkoma yang merenggut nyawa anak mantan pelatih Barcelona dan timnas Spanyol, Luis Enrique, Xana. #cancer #enrique #barcelona #gridnetwork #bugar

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on