"Luar biasa Hendra, empat kali juara dunia. Saya saja cuma sekali (jadi juara dunia -red). Jadi juara dunia sekarang memang tidak mudah," tutur Rudy Hartono.
"Jadi juara dunia di usia 35 tahun, ini memang patut dapat penghargaan, adalah hal yang sangat wajar bagi PB Jaya Raya untuk memberikan penghargaan dan bisa menjadi motivasi juga untuk pemain-pemain muda," imbuhnya.
Sementara itu, Hendra Setiawan berharap dirinya tak akan cepat puas dengan hasil yang diraihnya saat ini.
"Terima kasih banyak kepada Jaya Raya yang selalu mengapresiasi atlet-atlet berprestasi, bukan cuma saya, tapi yang lain juga," ujar Hendra.
"Semoga saya bisa terus berprestasi dan adik-adik saya (junior -red) juga," tandasnya.
Adapun partner Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, juga tak kalah impresif.
Pemain yang akan menginjak usia ke-32 tahun pada 7 September mendatang itu, kini memiliki "daftar lengkap" ketiga jenis medali Kejuaraan Dunia.
Selain memiliki tiga medali emas bersama Hendra, Ahsan juga pernah mencicipi medali perunggu (bersama Bona Septano, 2011) dan medali perak (bersama Rian Agung Saputro, 2017).
Saat ini, duet The Daddies sendiri bisa dikatakan tampil semakin moncer dengan bertengger di peringkat kedua dunia.
Salah satu kunci Ahsan/Hendra dalam mempertahankan konsistensi mereka di tengah sengitnya persaingan ganda putra dunia adalah menjaga kondisi tubuh.
"Kuncinya ya latihan dan istirahat yang cukup. Kalau nggak bisa ikuti program, kalau capek, bilang ke pelatih, saya nggak kuat," ujar Hendra.
"Nggak boleh maksa, kalau drop dan sakit nanti naikinnya lebih susah," kata Hendra lagi.