SportFEAT.COM - Indonesia tengah berduka karena ditinggal salah satu putra terbaik bangsanya yang bernama Bacharuddin Jusuf Habibie.
Presiden ketiga Republik Indonesia itu berpulang pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB (+1 WITA, +2 WIT).
BJ Habibie sebelumnya memang menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, sejak 1 September 2019.
Dilansir SportFEAT.com dari Kompas, Eyang Habibie kala itu dirawat karena mengalami kecapaian lantaran menjalani aktivitas padat sehingga menimbulkan masalah pada jantungnya.
Kondisi BJ Habibie sebenarnya sempat stabil sebelum kembali menurun hingga akhirnya meninggal dunia pada usia 83 tahun malam kemarin.
BJ Habibie merupakan salah satu sosok yang memiliki jasa dalam perjalanan negeri ini.
Selain dikenal sebagai Presiden Ketiga Republik Indonesia, Eyang Habibie juga dikenal sebagai ilmuwan dan insinyur yang handal.
Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, ini menaruh minat besar dalam pengembangan dunia pesawat di Indonesia.
Baca Juga: Kenangan Hendrawan dengan BJ Habibie, Bulu Tangkis sebagai Pengobat Luka Bangsa
Di luar ketertarikannya dalam dunia dirgantara, BJ Habibie semasa hidupnya juga menaruh perhatian pada perkembangan dunia olahraga di Tanah Air.
Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang tak luput dari perhatian sosok jenius ini.
Pelatih U-23 Indonesia, Indra Sjafri, pun bersaksi bagaimana sosok BJ Habibie peduli dengan perkembangan sepak bola di Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan nasihat yang didapat Indra Sjafrie kala berkunjung ke kediaman Eyang Habibie pada medio 2016.
"Saya pernah diundang ke rumah Kuningan pada tahun 2016 lalu. Beliau baik sekali dan detail dalam menjelaskan sesuatu," kata Indra dikutip SportFEAT.com dari Kompas.
"Beliau yang basihati saya, membangun sepak bola tidak cukup soal teknis tetapi juga aspek moral dan spiritual," ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Indra Sjafrie merasa begitu terpukul mendengar kabar kepergian sosok BJ Habibie.
Indra pun ingin datang ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Eyang Habibie yang sudah diidolakannya sejak kecil.
Baca Juga: Kenangan Hendrawan dengan BJ Habibie, Bulu Tangkis sebagai Pengobat Luka Bangsa
"Selamat jalan bapak bangsa. Terima kasih untuk nasihat dan pengabdian bapak untuk bangsa dan negara," tutur Indra.
"Saya banyak belajar dari buku beliau," kata pelatih 56 tahun itu menambahkan.
Selain dengan Indra Sjafri, BJ Habibie ternyata juga memiliki jasa dalam pengembangan sepak bola di kampung halamannya, Parepare.
Nama beliau pernah diabadikan dalam penyelenggaraan ajang Habibie Cup yang tercatat pernah bergulir pada 1990-2015.
Ajang tersebut semula digagas oleh Walikota Parepare saat itu, Mirdin Kasim, bersama tokoh pers asal Makassar, HM Alwi Hamu.
Nama BJ Habibie kemudian dipilih untuk dijadikan ikon dari penyelenggaraan turnamen sepak bola tersebut.
Dalam perkembangannya, Habibie Cup menjadi ajang yang cukup bergengsi terutama untuk tim yang berbasis di wilayah Sulawesi Selatan, termasuk PSM Makassar.
Baca Juga: Akui Kalah Start, Fajar/Rian 'Turun Gunung' di Indonesia Masters 2019
Kejuaraan ini juga kerap dihiasi oleh wajah-wajah pesepak bola kelas nasional yang tentu menambah gengsi ajang itu.
Sebut saja skuad Sidrap United 2015 yang diperkuat pemain sekaliber Firman Utina, Makan Konate, Ponaryo Astaman, hingga Boaz Solossa pada saat itu.
Dua fakta di atas menjadi bukti cinta BJ Habibie terhadap pengembangan sepak bola di Indonesia.
Terima kasih dan selamat jalan Eyang Habibie...