Find Us On Social Media :

Gabung Juventus, Maurizio Sarri Kena Semprot dari Keluarganya

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri.

SportFEAT.COM - Pelatih asal Italia, Maurizio Sarri, mengungkapkan tanggapan dari orang tuanya setelah ia memutuskan melatih Juventus.

Masa muda Maurizio Sarri penuh dengan kenangan Kota Naples, tempat klub Serie A, Napoli, berada.

Meskipun besar di Tuscany, wilayah di Kota Firenze, Maurizio Sarri merupakan seorang Neapolitan—julukan orang Naples.

Sebab, selain orang tuanya berasal dari Naples, Maurizio Sarri juga lahir di kota yang sama.

Apalagi, pelatih berumur 60 tahun tersebut pernah mengasuh Napoli antara 2015-2018.

Baca Juga: Taklukkan Ganda Putri Jepang, Della/Rizki Tembus Final Pertama Sejak 2 Tahun Terakhir

Berangkat dari sana, publik Neapolitan sempat menyebut bahwa Sarri adalah salah satu orang kebanggaan Naples.

Hanya saja, kepindahannya ke Juventus membuat beberapa orang Naples tak suka dengan mantan pegawai bank tersebut.

Sebagai pengingat, Maurizio Sarri hijrah dari Chelsea ke Juventus pada musim panas ini.

"Sarri ke Juve? Bagi kami, itu adalah sebuah pengkhianatan," tutur kapten Napoli, Lorenzo Insigne, dikutip SportFEAT.com dari Calciomercato.

Baca Juga: Elvincent Keith Oceans, Bocah Purwokerto yang Mimpi Jadi Pebulu Tangkis Hebat

Namun, tak cuma Lorenzo Insigne yang berang dengan keputusan Sarri memperkuat Juventus.

Orang tuanya, yang kadung jatuh cinta dengan Fiorentina karena tinggal di Tuscany, juga terperangah mengetahui sang anak menyeberang ke Bianconeri.

"Bisa dibilang, dia (ibu) sama sekali tak bahagia," tutur Sarri dengan tersenyum, seperti dilansir SportFEAT.com dari laman Football Italia.

"Nenek saya tinggal 500 meter dari Stadion Artemio Franchi (kandang Fiorentina). Jadi, keluarga saya semuanya mendukung Fiorentina, kecuali saya yang jadi fan Napoli," ucap pelatih berkacamata ini.

Sarri juga bertutur, ia memang punya banyak kenangan di markas Fiorentina.

Baca Juga: Jadwal dan Link Streaming Final FIBA World Cup 2019 - Duel Spanyol Vs Argentina Tersaji di Beijing

Namun demikian, salah satu kenangan itu merupakan sesuatu hal yang tidak layak untuk ia ingat.

"Saya kehilangan gelar scudetto di sana. Jadi saya perlu menggantinya dengan memori yang bagus," ucap Sarri.

Pernyataan Sarri berkenaan dengan kekalahan 0-3 yang dialami Napoli kala bertamu ke rumah Fiorentina pada musim 2017-2018.

Waktu itu, Napoli yang tertinggal satu angka dari Juventus di urutan pertama klasemen Liga Italia, terdepak dari perebutan juara.

Sebab, kekalahan dari Fiorentina membuat jarak I Partenopei (84 poin) dengan Juventus (88) melebar empat poin seusai giornata ke-35 tersebut.

Pada akhirnya Napoli mengakhiri musim 2017-2018 dengan koleksi 91 poin, tertinggal empat angka dari Juve.

Sembilan puluh satu merupakan jumlah angka tertinggi sepanjang sejarah Liga Italia untuk sebuah klub runner-up.

Adapun pada giornata ketiga Serie A, Juventus akan berduel dengan Fiorentina di Stadion Artemio Franchi, Sabtu (14/9/2019) mulai pukul 20.00 WIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Cristiano Ronaldo diprediksi akan segera mengejar rekor gol yang dimiliki pemyerang Iran Ali Daei sebelum Piala Dunia 2022 . #cr7 #cristianoronaldo

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on