Pada 2017, tunggal putra yang kini bertengger di peringkat ke-10 dunia itu bahkan sukses meraih empat gelar juara dari lima final Super Series yang ditapakinya.
Baca Juga: Taufik Hidayat Ikut Angkat Bicara Polemik Audisi Umum Bulu Tangkis
Prestasi tersebutlah yang membuat Kidambi melesat dan pernah menduduki tahta tunggal putra nomor satu dunia.
Saat ini, Kidambi menyebut bahwa dirinya masih terus mencoba untuk menemukan kembali performa terbaiknya, meski hal tersebut diakuinya terasa sulit.
"Dalam 8-10 bulan terakhir, saya belum bisa menjalani sesi latihan yang intens. Saya pernah cedera dan kembali berlatih selama 1-2 minggu, lalu berkompetisi lagi," ujar Kidambi dikutip SportFEAT.com dari laman BWF.
"Tetapi kemudian saya terlalu memaksakan diri untuk mengikuti banyak turnamen, dan akhirnya kembali harus terbekap cedera," imbuhnya.
Sementara itu, satu tunggal putra India lainnya yang juga absen tampil pada China Open 2019 dan juga Korea Open 2019 adalah Haseena Sunil (HS) Prannoy.
HS Prannoy juga mengumumkan kemunduran dirinya dari dua turnamen di Asia Timur tersebut melalui akun media sosial pribadinya.
Dalam cuitannya, Prannoy menyebut bahwa keputusan untuk mengundurkan diri pada China Open dan Korea Open akibat dirinya didiagnosis mengalami demam berdarah.
Baca Juga: Live Streaming Man United Vs Leicester - Kebangkitan Setan Merah di Pundak Pemain Tua
Penampilan Prannoy pada 2019 sendiri baru saja menjadi buah bibir di kalangan penggemar bulu tangkis.
Pasalnya, pemain 27 tahun itu berhasil menjadi salah satu pemupus asa skuad tunggal putra China dengan mengalahkan Lin Dan pada babak kedua Kejuaraan Dunia 2019, di Basel, Swiss, Agustus lalu.